Presiden Alexander Lukashenko Yakin Ukraina Takut Perang tapi Washington Mendorongnya untuk Melawan Rusia

- 7 Februari 2022, 16:08 WIB
Latihan perang tentara Ukraina digelar dekat wilayah Krimea.*
Latihan perang tentara Ukraina digelar dekat wilayah Krimea.* /Facebook/Command of the Joint Forces of the Armed Forces of Ukraine

ZONA PRIANGAN - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko menyatakan Ukraiana tidak menginginkan perang, tapi Washington mendorong Kiev untuk melawan Rusia.

Namun, kata Alexander Lukashenko, Ukraina masih bisa memperbaiki kesalahan dalam krisis saat ini dan bergabung dengan Rusia serta Belarus di negara serikat.

Tuduhan Washington mengobarkan perang, disampaikan Alexander Lukashenko dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube 'Soloviev Live'.

Baca Juga: Minggu Neraka Meminta Korban Satu Anggota Angkatan Laut Tewas dan Seorang Lagi Dirawat di Rumah Sakit

Menurut Lukashenko, masalah utamanya adalah bahwa krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dipicu dari seberang Atlantik.

“Ini hanyalah inti dari perang, yang saat ini diperdebatkan oleh Anda dan kami; Oh, Ukraina akan berperang. Bukan Ukraina, Amerikalah yang mendorong mereka ke dalam perang,” kata Lukashenko.

Selama beberapa bulan terakhir, pejabat tinggi Barat dan media telah berulang kali memperingatkan tentang dugaan invasi Rusia, tuduhan yang secara konsisten dibantah Moskow.

Baca Juga: Angkatan Darat Dibuat Heboh, Seorang Gadis Ditemukan Tewas di Pangkalan Miiter

Tidak ada bukti nyata untuk mendukung klaim semacam itu, dengan laporan tersebut malah mengutip sumber anonim dan pengamatan pergerakan pasukan Rusia di dalam wilayah negara itu sendiri.

Lukashenko mengamati, Ukraina tampaknya sangat enggan untuk berperang, mengacu pada pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Meskipun saya tidak berharap dia berperilaku seperti itu, [Zelensky] sudah mulai menangis 'Tidak, tidak, tidak akan ada perang, tidak ada perang,' dan seterusnya," ucap Lukashenko.

Baca Juga: Sosok Alien Terekam Kamera Penjelajah NASA di Mars, Terbaring di Batu Sambil Lakukan Pengamatan

Dikutip rt.com, Lukashenko berpendapat bahwa presiden Ukraina tampaknya tidak membenci seluruh masa lalu Uni Soviet.

Ditanya tentang masa depan Ukraina, Lukashenko mengatakan negara itu mungkin pada akhirnya tidak hanya menjadi sekutu, tetapi juga anggota Negara Persatuan, yang saat ini terdiri dari Rusia dan Belarus.

Dibentuk pada tahun 1999, Negara Kesatuan Rusia-Belarus awalnya meramalkan pembentukan kabinet bersama, parlemen dan pengadilan, serta lembaga-lembaga lain, yang secara efektif mengubah dua negara menjadi satu.

Baca Juga: UFO Kontak Senjata dengan Warga Desa Apiwtxa, Sejumlah Penduduk Terluka, Wanita Hamil Keguguran

Tak satu pun dari rencana ini yang terwujud sejauh ini, tetapi kedua negara menikmati kemitraan ekonomi dan politik yang mendalam, dengan rencana integrasi lebih lanjut diumumkan oleh Moskow dan Minsk tahun lalu.

Negara-negara lain juga dapat bergabung dengan organisasi tersebut. “Anda tahu, Belarusia sudah ada di sana, saya pikir ada pelajaran bagus untuk Kazakhstan,” katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah