Setelah Dua Tahun Ditutup, Australia Kembali Membuka Perbatasan Negaranya

- 8 Februari 2022, 08:26 WIB
Setelah dua tahun ditutup, Australia kembali membuka perbatasan.
Setelah dua tahun ditutup, Australia kembali membuka perbatasan. /Reuters

"Sekarang kita dapat mengubah upaya kolektif kita untuk membangun kembali industri yang rusak," tambahnya.

CEO Forum Pariwisata dan Transportasi Margy Osmond mengatakan industri "senang" dengan pembukaan kembali, tetapi akan membutuhkan koordinasi untuk memastikan Australia kompetitif sebagai tujuan.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Ini Dibuat Semaput oleh Tagihan Listrik Sebesar Rp259,1 Juta untuk Lampu Jalan

"Ini tidak sesederhana hanya menyalakan keran dan kami melihat sejumlah turis internasional kembali ke tempat mereka sebelum COVID," katanya kepada wartawan.

Kerugian pariwisata internasional dan domestik sejak awal pandemi mencapai A$101,7 miliar atau sekitar Rp1 kuadriliun, menurut badan pemerintah Tourism Research Australia. Pengeluaran perjalanan internasional di Australia turun dari A$44,6 miliar pada tahun keuangan 2018-19 menjadi A$1,3 miliar pada 2020-21, kata TRA.

Saham-saham terkait pariwisata melonjak karena investor menyambut prospek kembalinya pertumbuhan laba. Saham maskapai utama negara itu Qantas Airways Ltd (QAN.AX) melonjak 5% sementara saham agen perjalanan Flight Center Travel Group Ltd (FLT.AX) melonjak 8%.

Baca Juga: Wahana Permainan Maut, di mana 6 Orang Tewas di Taman Hiburan Paling Berbahaya di Dunia

CEO Qantas Alan Joyce mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan sedang melihat jadwal penerbangan untuk menentukan cara memulai kembali penerbangan dengan lebih banyak lagi rute-rute penerbangan internasional.

Seperti di tempat lain di dunia, kasus COVID Australia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena varian Omicron yang menurut para ahli medis mungkin lebih mudah menular tetapi kurang ganas daripada jenis sebelumnya.

Tetapi dengan lebih dari sembilan dari 10 warga Australia berusia di atas 16 tahun yang divaksinasi penuh, kasus-kasus baru dan rawat inap tampaknya melambat, kata pihak berwenang.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah