Ledakan di Ukraina Picu Dugaan Serangan Bendera Palsu, Muncul Asap Hitam di Kedubes Rusia

- 18 Februari 2022, 17:12 WIB
Tadi malam, demonstrasi pro-Ukraina terjadi di Whitehall.*
Tadi malam, demonstrasi pro-Ukraina terjadi di Whitehall.* /Reuters/

Ada spekulasi bahwa staf di Kedubes Rusia membakar dokumen-dokumen sensitif, yang tidak ingin bocor ke luar.

Dikutip The Sun, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan situasi di Ukriana terlihat "sangat suram".

Baca Juga: Nasib Sial Menimpa Leonardo DiCaprio dan Tobey Maguire, Diabaikan oleh Tiga Cewek Berambut Pirang

Pada kunjungan ke pangkalan RAF di Lincolnshire, dia berkata: "Hari ini, karena saya yakin Anda telah mengambilnya, sebuah taman kanak-kanak dikupas dalam apa yang kami anggap - yah, kami tahu - adalah operasi bendera palsu."

"Itu dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina, dirancang untuk menciptakan dalih, provokasi palsu untuk tindakan Rusia," ujarnya.

"Kami sangat takut bahwa hal seperti itu akan lebih sering kami lihat dalam beberapa hari ke depan," ucapnya.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Boris Johnson mengatakan dia bekerja untuk "melakukan segalanya untuk memperkuat paket sanksi" terhadap Rusia jika menyerang Ukraina dan menjanjikan hukuman "keras" bagi perusahaan Rusia yang mengumpulkan uang di Inggris.

Johnson juga membuat permohonan pribadi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang suka berperang.

"Masih ada waktu untuk menghindari malapetaka, malapetaka bagi Rusia, malapetaka bagi Ukraina dan bagi dunia," katanya.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x