Presiden Putin telah memilih jalur pertumpahan darah dan penghancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina. Inggris dan sekutu kami akan melakukannya dan menjawab dengan tegas," tulis PM Boris Johnson.
Ledakan terdengar di seluruh Ukraina hanya beberapa menit setelah Putin menyelesaikan pidato yang disiarkan televisi tepat sebelum pukul 5 pagi waktu setempat (pukul 3 pagi waktu Inggris) pada Kamis pagi.
Dalam pidatonya dia mengatakan negara itu akan "dimiliterisasi dan di-de-nazifikasi" sebagai akibat dari tindakan militernya yang langsung, dan menuduh kekuatan Barat "melewati garis merah" dengan membangun kehadiran NATO di wilayah tersebut.
Dia juga memperingatkan bahwa Rusia akan "segera bereaksi" terhadap negara-negara asing jika mereka mengganggu operasinya, mengancam potensi konflik yang lebih luas.
Beberapa saat kemudian rekaman muncul di media sosial dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina, yang terletak 30 mil dari perbatasan dengan Rusia, tampak menunjukkan gumpalan asap yang membubung setelah beberapa ledakan.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di Odesa, Kharkiv dan ibu kota Kiev setelah pidato Putin berakhir.
Adegan perang pertama datang pada saat yang sama ketika perwakilan dari kekuatan dunia memohon dengan sia-sia kepada Putin untuk "mundur dari jurang" pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.***