"Kami memiliki ratusan tawanan perang, kami mengeluarkan video, menunjukkan orang Rusia datang ke Ukraina," tuturnya.
Dia mengatakan Ukraina "tidak punya pilihan" ketika datang untuk memerangi Rusia karena Putin telah "berkali-kali mencoba untuk mencela gagasan Ukraina".
"Semuanya dipertaruhkan, saya bukan tentara, saya tidak punya banyak pengalaman dengan senjata," ucap Yurash yang dikutip The Sun.
"Ketika Anda berjuang untuk hidup Anda, Anda belajar dengan sangat cepat. Kenyataannya adalah Ukraina tidak punya pilihan," ujarnya.
"Rusia ingin menghancurkan kami dan kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Saya lahir di Ukraina merdeka dan saya akan mati di Ukraina merdeka," pungkas Yurash.***