Rusia Memblokir akses Twitter karena Penggunanya Mengkritik Invasi yang Berlangsung di Ukraina

- 27 Februari 2022, 13:28 WIB
Para pengunjuk rasa memegang tanda dan bendera selama protes di Tel Aviv, Israel, untuk mendukung Ukraina setelah invasi Rusia dan operasi militer besar-besaran pada hari Sabtu.
Para pengunjuk rasa memegang tanda dan bendera selama protes di Tel Aviv, Israel, untuk mendukung Ukraina setelah invasi Rusia dan operasi militer besar-besaran pada hari Sabtu. /UPI/Debbie Hill

ZONA PRIANGAN - Rusia dilaporkan telah memblokir akses ke Twitter karena pengguna mengkritik invasi yang sedang berlangsung di Ukraina.

"Kami menyadari bahwa Twitter sedang dibatasi untuk beberapa orang di Rusia dan sedang berupaya untuk menjaga agar layanan kami tetap aman dan dapat diakses," kata Dukungan Twitter pada hari Sabtu.

Pernyataan itu di-retweet oleh akun kebijakan publik perusahaan, yang menambahkan bahwa Twitter percaya "orang harus memiliki akses gratis dan terbuka ke Internet, yang sangat penting selama masa krisis."

Baca Juga: Anastasiia Lenna, Kemarin Ratu Kecantikan Miss Grand Ukraina, Kini Mendukung Tentara Melawan Invasi Rusia

Dikutip dari UPI.com, 26 Februari 2022, seorang perwakilan Twitter menolak untuk menjawab pertanyaan dari The Washington Post mengenai apakah pihak berwenang Rusia memberi perusahaan alasan penutupan.

Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Moskow, St. Petersburg dan kota-kota Rusia lainnya untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap agresi di Ukraina setelah Presiden Vladmir Putin menyatakan perang pada hari Kamis. Polisi Rusia menangkap lebih dari 1.800 pengunjuk rasa pada hari Kamis dan 500 lainnya pada hari Jumat.

Pembatasan platform media sosial di Rusia menambah tekanan yang meningkat pada perusahaan teknologi untuk menggunakan kekuatan luar biasa mereka untuk mempengaruhi konflik Ukraina melawan Rusia.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ukraina Bahu Membahu dengan Rakyat Angkat Senjata untuk Berperang Melawan Tentara Rusia

Pada hari Jumat, menteri digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengirim surat berisi tanda seru kepada CEO Apple Tim Cook memintanya untuk memblokir Apple Store bagi warga Federasi Rusia, mengklaim itu dapat membantu mempengaruhi opini Rusia terhadap perang.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x