Salah satu panggilan lain memperdengarkan seorang tentara mengaku minum beberapa cognac mahal. Kemudian ada jawaban: "Tembak ..."
Mereka juga mengungkapkan bagaimana sekelompok orang yang mereka tangkap dipaksa membuka pakaian sebelum mereka habisi di hutan.
Tidak diketahui apakah kelompok yang ditembak massal itu pasukan Ukraina atau warga sipil.
Tetapi mereka menyebutkan bahwa mereka dibunuh untuk menghentikan penemuan lokasi pasukan Rusia, tulis Daily Star.
Prajurit lain, yang mengaku melakukan penjarahan, berkata: “Saya katakan, fakta bahwa saya masih hidup adalah seperti kami memenangkan tiket lotre. Satu dari seratus ribu.”
Panggilan tersebut diposting di Twitter dalam sebuah video oleh akun Twitter resmi Ukraina.
Tweet itu mengatakan: “Ini adalah panggilan nyata yang disadap: tentara Rusia di Ukraina memanggil orang-orang dekat mereka kembali ke Rusia untuk memberi tahu bagaimana perkembangannya sejauh ini."
"Ada penjarahan dan kejahatan perang. Tolong bagikan! Dunia harus tahu kebenaran tentang apa yang mereka lakukan terhadap rumah dan orang-orang kita."***