ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak klaim Rusia bahwa senjata kimia atau senjata pemusnah massal dikembangkan di Ukraina.
Presiden juga memperingatkan bahwa Rusia akan mendapatkan "tanggapan sanksi paling berat" jika menggunakan senjata semacam itu untuk melawan Ukraina.
AS juga menyebut klaim semacam itu sebagai sesuatu yang 'menggelikan', seperti dikutip ZonaPriangan dari The Sun, 11 Maret 2022.
AS menambahkan dengan mengatakan bahwa klaim semacam itu adalah 'bendera palsu' untuk membenarkan potensi penggunaan senjata serupa oleh Rusia terhadap Ukraina.
Berita itu muncul ketika Rusia telah dituduh melakukan terorisme nuklir oleh Ukraina setelah mengebom sebuah situs reaktor di kota Kharkiv.
Pukulan itu diyakini terjadi di Institut Fisika dan Teknologi kota itu dalam serangan baru setelah penembakan terus-menerus di wilayah tersebut.
Serangan itu juga menyebabkan kebakaran di sebuah asrama di dekatnya, kata Parlemen Ukraina.