Sulit Menaklukan Kiev, Rusia Akhirnya Merancang Perjanjian Damai dan Minta Ukraina Jadi Negara Netral

- 17 Maret 2022, 06:17 WIB
Sistem pertahanan kota dengan membuat parit cukup efektif untuk menahan laju tank baja Rusia.*
Sistem pertahanan kota dengan membuat parit cukup efektif untuk menahan laju tank baja Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan, pihaknya mendekati kesepatan damai dengan Ukraina.

Itu artinya tidak ada lagi serangan dari pasukan Kremlin dan menekan Ukraina menjadi negara netral, tidak berambisi masuk NATO.

Menurut Sergey Lavrov, pembicaraan dengan Ukraina sekarang difokuskan pada status netral untuk negara yang dilanda perang itu.

Baca Juga: Tentara Rusia Mengebom Gedung Teater Drama Mariupol, Warga yang Beli Roti di Chernihiv Tewas Ditembaki

"Status netral sedang dibahas secara serius sehubungan dengan jaminan keamanan," kata Lavrov kepada televisi Rusia.

"Ada formulasi konkret yang menurut saya hampir disepakati," ujarnya.

Model yang ditempuh adalah model Austria yang memiliki militer sendiri tetapi terikat pada netralitas oleh Traktat Negara Austria 1955.

Konstitusi Austria melarang masuknya aliansi militer dan pendirian pangkalan militer asing di wilayahnya.

Baca Juga: Pilot Rusia, Maxim: Serangan Udara Pasukan Kremlin Bentuk Neo Nazisme yang Paling Jahat

"Ini adalah varian yang saat ini sedang dibahas dan yang benar-benar dapat dilihat sebagai kompromi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang dikutip The Sun.

Jika kesepakatan serupa tercapai, maka Ukraina tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan NATO.

Ukraina bukan anggota aliansi tetapi telah berulang kali mengatakan ingin bergabung untuk mendapatkan keuntungan dari perlindungannya.

Baca Juga: Pengerahan Kapal Perang NATO dalam Cold Response Beri Peringatan Kepada Rusia di Wilayah Arktik

Rusia mengatakan tidak dapat membiarkan itu terjadi, dan mengutipnya sebagai bagian dari alasan invasinya.

Namun banyak yang menilai, penawaran damai itu muncul karena posisi pasukan Rusia saat ini belum menghasilkan kemajuan selama invasi.

Walau telah menghancurkan sejumlah kota di Ukraina, pasukan Rusia belum menguasai Kota Kiev.

Baca Juga: Diskusi Televisi Rossiya 1, Ungkapkan Rencana Rusia Lanjutkan Invasi ke Estonia, Latvia, Lituania dan Swedia

Pasukan Kremlin telah dianiaya oleh para pembela Ukraina yang heroik. Bahkan Ukraina bisa membuat tentara Vladimir Putin menyerah dalam sepuluh hari.

Vladimir Putin mengharapkan kemenangan cepat ketika ia memerintahkan invasi pada 23 Februari tetapi pasukan Kiev mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 13.500 penjajah.

Moskow telah melihat para jenderal tewas, pilot meledak dari langit, tank disergap dan video tentara menangis setelah menyerah kepada Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x