Untuk Melarikan Diri dari Mariupol, Seorang Warga Harus Menghindari Mayat yang Bergelimpangan

- 25 Maret 2022, 14:09 WIB
 Mayat tergeletak di tanah di Mariupol.*
Mayat tergeletak di tanah di Mariupol.* /Telegram /Sobol Lyubov

ZONA PRIANGAN - Seorang warga Mariupol berupaya melarikan diri dengan mengendarai mobil, namun dia harus menghindari mayat-mayat yang tergeletak di jalan.

Selain mayat yang bergelimpangan, terlihat juga puing-puing dari bangunan yang hancur setelah dibom pasukan Vladimir Putin.

Saat rekaman diambil, masih terdengar suara tembakan. Itu menandakan pertempuran pasukan Rusia dan tentara Ukraina masih berlangsung.

Baca Juga: Veteran Perang Amerika Serikat Tangkap 159 Tentara Vladimir Putin dan Membebaskan Sejumlah Desa

Rute yang dilalui warga yang menggunakan mobil van itu diidentifikasi sebagai Jalan Budivelnykiv, lapor Daily Star.

Dalam tayangan video, menggambarkan Kota Mariupol yang mencekam seperti tanpa kehidupan dengan semua warga terusir.

Video juga menunjukkan ada seorang warga yang berjalan kaki, yang tampaknya juga bergegas untuk melarikan diri.

Baca Juga: Tentara Rusia Mulai Ketakutan Setelah 1 Bulan Belum Berhasil Menaklukan Ukrina, Sebagian Menyerahkan Diri

Mariupol telah terputus dari pemasok gas, air, dan listrik karena penembakan dan penduduk berusaha untuk bertahan hidup dengan cara apa pun yang mereka bisa jika mereka tidak dapat melarikan diri.

Warga sipil mengatakan orang dewasa dan anak-anak yang terdampar di kota telah dipaksa untuk minum air yang diambil dari radiator dan makan anjing untuk menghindari kelaparan.

Seorang pengusaha bernama Dmytro, yang telah melarikan diri dari kota, mengatakan bahwa teman-temannya telah memakan anjing dan dia juga melihat hewan liar memakan mayat manusia yang ditinggalkan di jalan.

Baca Juga: Giulia Schiff, Pilot Cantik Asal Italia Ikut Perang Lawan Pasukan Vladimir Putin di Ukraina

Dia berkata: "Semuanya terbakar, ada mayat di mana-mana, dan saya hanya berjalan, mengambil kubis di sini, wortel di sana, mengetahui itu berarti keluarga saya akan hidup satu atau dua hari lagi."

Seorang komandan militer Ukraina sebelumnya mengklaim pasukan Rusia telah "menggunakan pasien dan dokter sebagai tameng manusia" di sebuah rumah sakit di Mariupol.

Pavlo Kyrylenko, kepala militer Ukraina di wilayah Donetsk yang diperebutkan, memperkirakan 350.000 warga sipil tetap berada di Mariupol, dengan 400 penduduk dan 100 staf terperangkap di ruang bawah tanah rumah sakit.

"Tidak mungkin keluar dari rumah sakit," tulis Kyrylenko di Telegram.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah