Vladimir Putin Perintahkan Invasi ke Ukraina, Warga Rusia Marah Buru-buru Menguras Isi Tabungan

- 30 Maret 2022, 18:26 WIB
Seorang pria terlihat melemparkan bom molotov ke dinding Kremlin.*
Seorang pria terlihat melemparkan bom molotov ke dinding Kremlin.* /TikTok /@den_di123

ZONA PRIANGAN - Keputusan Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina ternyata berdampak buruk terhadap warga Rusia.

Dalam rangkuman yang dilakukan The Guardian, banyak warga Rusia menderita akibat meletusnya konflik Rusia-Ukraina.

Di awal invasi, sejumlah warga Moskow banyak yang bergegas ke cashpoint untuk mengambil tabungan mereka.

Baca Juga: Tentara Wanita Rusia Terkenal Cantik, Mereka Sudah Terlatih Melakukan Kamuflase Tidak Dikenali Lawan

Alexei Presnyakov (32) mengatakan: “Dikatakan mereka memiliki dolar, jadi saya segera datang ke sini. Kemarin [kurs] adalah 80 [terhadap dolar]. Hari ini 100. Atau 150."

“Saya baru saja membuat keputusan spontan hari ini bahwa saya akan meminta [keluar dari pekerjaan] dan berkeliling sampai saya mengeluarkan semua uang saya sebelum nilainya nol,” ujarnya.

Seorang pemilik bisnis menyimpulkan ketidakpastian hidup di Rusia sementara Presiden Vladimir Putin mengobarkan perang melawan negara berdaulat.

Baca Juga: Mata-mata Cantik Asal Rusia Ini Ditangkap FBI, Dia Selalu Promosikan Propaganda Vladimir Putin

Pebisnis itu berkata: “Kami tidak tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Serba tidak pasti."

"Tidak ada seorang pun di komunitas bisnis yang memiliki petunjuk lagi. Semua orang sangat tertekan. Saya telah mengalami begitu banyak krisis ekonomi di sini," tuturnya.

“Sekarang, saya tidak melihat cahaya di ujung terowongan lagi. Bahkan jika perdamaian tercapai, kerusakan tetap terjadi. Bagaimana kita membalikkannya?” ucapnya.

Baca Juga: Diincar Vladimir Putin, Mata-mata Rusia Ini Kabur ke Turki Karena Jatuh Cinta Pada Pria yang Menjadi Targetnya

Bukan hanya orang Rusia biasa yang dibuat sedih oleh perang, bahkan beberapa orang paling berpengaruh dan kaya di negara itu menyerukan agar Putin mengakhiri konflik.

Oleg Deripaska, pengusaha miliarder, telah menyerukan perdamaian "secepat mungkin" di Telegram pada saat itu.

Oligarki lain, Mikhail Fridman, memutuskan hubungan dengan Kremlin dan menyerukan diakhirinya perang Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Jenderal Magomed Tushaev yang Memimpin Pejuang Chechnya di Pertempuran Kiev

Fridman berkata: "Orangtua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya. Tetapi saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis."

"Saya sangat terikat dengan rakyat Ukraina dan Rusia dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi mereka berdua," ujarnya yang dikutip Express.

Krisis saat ini akan merenggut nyawa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun.

Baca Juga: Jenderal Jack Keane: Ukraina Sebenarnya Bisa Menang tapi Amerika Serikat Ingin Mengakhiri Perang

"Sementara solusi tampaknya sangat jauh, saya hanya bisa bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah," tambahnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x