Kamp Pengungsi Ukraina di Perbatasan AS-Meksiko Membengkak Setelah Joe Biden Berjanji Akan Menampung Mereka

- 3 April 2022, 18:07 WIB
Warga Ukraina yang melarikan diri ke Meksiko menunggu di sebuah perkemahan untuk mencoba memasuki Amerika Serikat di Pelabuhan Masuk San Ysidro perbatasan AS-Meksiko, di Tijuana, Meksiko 1 April 2022.*
Warga Ukraina yang melarikan diri ke Meksiko menunggu di sebuah perkemahan untuk mencoba memasuki Amerika Serikat di Pelabuhan Masuk San Ysidro perbatasan AS-Meksiko, di Tijuana, Meksiko 1 April 2022.* /Reuters /Jorge Duenes

ZONA PRIANGAN - Perbatasan Meksiko Tijuana telah dipenuhi oleh ratusan warga Ukraina dengan berkemah, berharap mendapatkan suaka dari AS.

Mereka berada di sana setelah pemerintahan Joe Biden berjanji akan menerima hingga 100.000 warga Ukraina yang melarikan diri dari perang.

Banyak warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia ke negaranya dan memutuskan untuk terbang ke perbatasan AS-Meksiko.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Masih Galak, Periksa Para Pengungsi dari Mariupol dengan Cara Menelanjangi

Mereka berharap para pejabat AS mengizinkan mereka untuk masuk sehingga dapat berkumpul kembali dengan kerabat atau teman mereka di AS.

Orang-orang tersebar sambil mengenakan selimut, dan kursi taman di samping koper-koper berisi di sepetak rumput dekat pelabuhan masuk internasional. Ada yang tidur di tenda dan di bawah terpal.

Relawan AS dengan rompi neon, beberapa orang Ukraina-Amerika yang melakukan perjalanan ke Tijuana setelah mendengar tentang para pengungsi yang tiba, sedang mengumpulkan nama-nama di daftar tunggu yang ditulis tangan untuk melacak kedatangan.

Baca Juga: Pasukan Rusia Tembak Warga di Belakang Kepala dengan Tangan Terikat, Tentara Ukraina Rebut 30 Kota

Sementara sekitar 600 orang Ukraina berkemah di dekat pintu masuk perbatasan, sekitar 500 lainnya tinggal di hotel-hotel di kota itu, kata Enrique Lucero, direktur urusan migrasi Tijuana.

"Sekitar 40% pengungsi adalah anak-anak," tambahnya.

Lucero mengatakan sekitar 100 warga Ukraina diizinkan menyeberang ke Amerika Serikat setiap hari.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan data jumlah warga Ukraina yang memasuki AS pada Maret akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Hujani Odessa dengan Rudal, Warga yang Sedang Berpesta Kemenangan Jadi Panik

Jumlah orang di perbatasan barat daya masih kecil dibandingkan dengan lebih dari 3,8 juta orang Ukraina yang telah melarikan diri ke negara-negara terdekat di Eropa sejak invasi 24 Februari, yang oleh pemerintah Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus".

Menanggapi eksodus, krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu berjanji untuk menerima sekitar 100.000 warga Ukraina ke Amerika Serikat melalui berbagai jalur hukum.

Tetapi beberapa keluarga yang putus asa untuk pergi terpaksa melakukan perjalanan melalui serangkaian negara ke perbatasan selatan, setelah visa AS ditolak, atau disuruh menunggu, di kedutaan AS di luar negeri.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Rusia, Inggris Siap Gunakan Senapan 'Pembuat Janda', Muntahkan 8.000 Peluru per Menit

Warga Ukraina dan Rusia telah tiba di perbatasan AS-Meksiko sejak sebelum konflik meletus, sekarang orang-orang datang "sangat cepat," kata Julia Neusner, seorang pengacara dari kelompok advokasi nirlaba Human Rights First yang berbasis di New York.

Rata-rata, warga Ukraina menunggu sekitar satu hari sejak mereka dimasukkan ke dalam daftar yang disusun oleh para sukarelawan sampai mereka dapat menyeberang ke Amerika Serikat, kata Neusner.

Dua minggu lalu, menurut seorang saksi mata Reuters, sekitar 15 orang Ukraina per hari tiba di perbatasan Tijuana dan segera dijemput.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x