ZONA PRIANGAN - Semua pesawat sewaan asing yang masih berada di Rusia setelah pemutusan kontrak sewa oleh pihak Barat akan tetap berada di Rusia, kata Wakil Perdana Menteri Yuri Borisov pada Kamis.
Sanksi yang dijatuhkan oleh kekuatan Barat sebagai tanggapan atas kampanye militer Rusia di Ukraina memaksa perusahaan-perusahaan Barat untuk mengakhiri kontrak sewa dengan maskapai Rusia untuk lebih dari 500 pesawat. Rusia mengatakan 78 dari pesawat ini disita saat berada di luar negeri, yang berarti masih ada lebih dari 400 yang tersisa.
"Seluruh armada, yang berarti pesawat asing, akan tetap berada di Rusia," kata Borisov di televisi Rusia.
"Beberapa disita (di luar negeri) saat sanksi diberlakukan, (tetapi) sebagian besar Boeing dan Airbus (pesawat) tetap berada di Rusia".
Moskow telah mengesahkan undang-undang yang mengizinkan pesawat, senilai hampir $10 miliar atau sekitar Rp143,7 triliun, untuk dimasukkan dalam daftarnya sendiri, yang bertentangan dengan aturan internasional.
Bermuda dan Irlandia, tempat sebagian besar pesawat terdaftar, telah ditangguhkan sertifikat kelaikan udara, yang biasanya berarti pesawat tersebut dilarang terbang.
Dengan demikian, maskapai Rusia ragu-ragu untuk menggunakan undang-undang tersebut, karena khawatir dapat membahayakan hubungan dengan mitra asing. Tetapi Borisov mengatakan semua pesawat asing yang disewa telah dimasukkan ke dalam daftar Rusia.