Setelah Kuburan Massal dan 280 Mayat Ditemukan di Kyiv, Putin Harus Menjawab kepada Tuhan atas Kekejamannya

- 4 April 2022, 06:03 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mempersembahkan bunga selama upacara kepada pemimpin Kristen Ortodoks Rusia Patriark Kirill tahun lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mempersembahkan bunga selama upacara kepada pemimpin Kristen Ortodoks Rusia Patriark Kirill tahun lalu. /Dailymail/via REUTERS

Baca Juga: 'Putin dan Zelensky' Sulit Dilerai Menjelang Pertarungan Mereka yang Sengit di MMA Polandia 30 April

Dukungannya terhadap intervensi militer, yang menewaskan ribuan tentara dan warga sipil Ukraina, telah membuat marah beberapa orang di dalam gereja Ortodoks di dalam negeri maupun di gereja-gereja di luar negeri yang terkait dengan Patriarkat Moskow.

Mr Sentamu bergabung dengan pemimpin gereja lainnya hari ini dalam berdoa di luar Kedutaan Besar Ukraina di Holland Park, London barat.

Sekitar seratus orang Kristen, termasuk beberapa dari Ukraina, mengheningkan cipta selama satu menit untuk negara yang dilanda perang itu sambil mengangkat hati biru dan kuning di udara.

Baca Juga: Mimpi Buruk Vladimir Putin di Perang Ukraina, Komandan Pasukan Terjun Payung Senior Terbunuh

Sentamu menggambarkan Ukraina sebagai 'negara Kristen yang sangat, sangat kuat' dan mengutuk kekerasan yang terlihat selama akhir pekan di Bucha, dekat Kyiv, sebagai 'kebrutalan, kekejaman mutlak'.

Ketika ditanya apakah Putin dapat dimaafkan atas tindakannya di mata gereja, Sentamu berkata: 'Pertama-tama, orang-orang yang akan memaafkannya adalah orang Ukraina, dan kita semua dapat mencoba mengingatkannya. bahwa Salib Yesus adalah akhir dari kekerasan.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x