Menurut DJI, pihaknya menilai kembali persyaratan kepatuhan menyusul kontroversi atas perang Rusia-Ukraina.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen telah mengumumkan untuk sementara menghentikan operasi di Rusia dan Ukraina.
Perusahaan mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan menangguhkan bisnisnya di kedua negara sambil secara internal menilai kembali persyaratan kepatuhan di berbagai yurisdiksi.
DJI, yang didirikan di Hong Kong pada tahun 2006, menambahkan bahwa pihaknya "terlibat dengan pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya mengenai penangguhan sementara.
Lisberg mengatakan: "DJI membenci penggunaan drone kami untuk menyebabkan kerusakan, dan memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran."
Baca Juga: Mantan Menteri Ini Tahu Betul Kapan Vladimir Putin Memencet Tombol Nuklir untuk Menghancurkan NATO
Dikutip Express, pengumuman DJI muncul setelah perusahaan bulan lalu membantah klaim telah membocorkan informasi militer Ukraina ke Rusia.***