Pada hari Senin, Moskow mengumumkan penghancuran enam pusat kereta api di Ukraina barat untuk menghentikan aliran senjata ke Donbass.
Kremlin telah berulang kali memperingatkan AS dan sekutunya di Inggris dan UE agar tidak mengirim bantuan mematikan ke Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Drone China untuk Menavigasi Rudal Kiev, DJI Tangguhkan Bisnis di Moskow
Pasokan senjata ke Ukraina itu hanya mengacaukan situasi dan menghambat prospek perdamaian.
“Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi Angkatan Bersenjata Rusia,” tegas Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Selasa.
“Gudang, termasuk di barat Ukraina, telah menjadi target lebih dari sekali. Bagaimana lagi? NATO pada dasarnya akan berperang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu," ujarnya.
Tetapi anggota NATO, yang telah mempersenjatai Kiev dengan sistem rudal anti-tank dan anti-pesawat, kendaraan lapis baja, howitzer, dan senjata lainnya, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur.
Pada hari Senin, AS mengatakan telah mengadakan pertemuan 40 negara di pangkalan udara Ramstein di Jerman untuk membahas bagaimana membantu Kiev lebih lanjut dalam konfliknya dengan Moskow.
Selama acara tersebut, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Washington akan terus menggerakkan langit dan bumi sehingga kita dapat memenuhi" kebutuhan militer pemerintah Ukraina.***