Rekaman itu kemudian melompat ke depan untuk menunjukkan akibat dari BTR Rusia, yang telah berhasil dihantam ranjau darat setelah melewati perangkat yang mematikan.
Kepulan asap kemudian terlihat membubung ke langit, saat tank Kremlin berada di lapangan pedesaan yang dilalap api oranye.
Baca Juga: Sistem Peperangan R-330Zh Zhitel Rusia Hancur Dihujani Bom dari Drone Ukraina di Kharkiv
Banyak kelompok kampanye hak asasi manusia mengecam penggunaan ranjau darat, karena mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun untuk berhasil membersihkannya.
Dan ranjau juga melukai dan membunuh warga sipil tak berdosa, yang bukan peserta aktif dalam pertempuran.
Steve Goose, direktur divisi senjata Kelompok Hak Asasi Manusia, sebelumnya mengecam penggunaan ranjau darat, ketika prajurit Rusia tertangkap meletakkan senjata di awal perang.
Baca Juga: Rusia Kehilangan Dua Batalyon Setelah Pasukan Vladimir Putin Dibom Tentara Ukraina di Bilohorivka
Goose berkata: “Negara-negara di seluruh dunia harus dengan tegas mengutuk penggunaan ranjau darat anti-personel yang dilarang."
“Senjata-senjata ini tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dan meninggalkan warisan mematikan selama bertahun-tahun yang akan datang," ujarnya yang dikutip Express.
Berikut beberapa pendapat yang muncul di media sosial terkait penggunaan rajau darat.
Baca Juga: Pernikahan Romantis Berakhir Tragis, Valeria Jadi Janda Ketika Suaminya Ditembak Pasukan Rusia