Dia mengatakan senjata itu disebut "Zadira".
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Tidak Menyangka Penembak Jitu Juara Internasional Akhirnya Tewas di Kharkiv
Hampir tidak ada yang diketahui publik tentang Zadira tetapi pada tahun 2017 media Rusia mengatakan perusahaan nuklir negara Rosatom membantu mengembangkannya sebagai bagian dari program untuk menciptakan prinsip-prinsip fisik baru berbasis senjata.
Borisov mengatakan dia baru saja kembali dari Sarov, yang merupakan pusat penelitian senjata nuklir Rusia.
Dia mengatakan generasi baru senjata laser yang menggunakan pita elektromagnetik lebar pada akhirnya akan menggantikan senjata konvensional.
"Ini bukan semacam ide eksotis; ini adalah kenyataan," kata Borisov yang dikutip Mirror.***