ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin menduduki Kota Kherson dan sebagian wilayah Zaporizhzhia.
Keberhasilan itu memudahkan prajurit Kremlin membangun jembatan darat strategis yang menghubungkan ke Krimea.
Seperti diketahui, Semenanjung Krimea sudah dicaplok Rusia pada tahun 2014 dengan dalih warga setempat memilih bergabung ke Moskow.
Saat ini, Rusia menempatkan pejabat Kirill Stremousov sebagai Wakil Kepala Administrasi Militer di wilayah Kherson.
Kirill Stremousov sudah membuat seruan resmi untuk pencaplokan Kherson dan menjalankan pemerintahan pro Rusia.
Dia mengatakan dalam briefing televisi pada 11 Mei: "Kota Kherson adalah Rusia; tidak akan ada KNR [Republik Rakyat Kherson] di wilayah-wilayah Kherson, tidak akan ada referendum."
"Ini akan menjadi keputusan tunggal berdasarkan seruan kepemimpinan wilayah Kherson kepada presiden Federasi Rusia, dan akan ada permintaan untuk menjadikan [Kherson] menjadi wilayah penuh Federasi Rusia," ucapnya.
Denis Pushilin, pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri, mengatakan pihak berwenang telah memperkenalkan rubel Rusia dan sedang dalam proses menerapkan sistem pajak baru di Kherson dan Zaporizhzhia.
Dikutip Express, Denis Pushilin juga mendesak Moskow untuk mempercepat serangannya di Donbass mengusir tentara Ukraina.
Laporan terbaru menyebutkan, populasi wanita di Kherson menurun drastis setelah kota itu dikuasai Rusia.
Selain jadi korban perkosaan tentara Moskow, wanita dan remaja putri di Kherson banyak yang hilang begitu saja.***