100 Hari Perang Pertumpahan Darah dan Buntu, Rusia Tak Bisa Menang atau Kalah, Harus Ada Kesepakatan Damai

- 4 Juni 2022, 07:54 WIB
Saat ini, sebagian besar pasukan Putin fokus untuk menerobos ke Severodonetsk di wilayah Luhansk di timur.
Saat ini, sebagian besar pasukan Putin fokus untuk menerobos ke Severodonetsk di wilayah Luhansk di timur. /Dailymail/REUTERS

Sementara itu, pemilihan lokal untuk memilih gubernur wilayah yang jauh lebih besar dari Inggris dijadwalkan pada September. Mereka mengganggu karena memberi orang ruang untuk berbicara — dan itu adalah hal terakhir yang diinginkan Putin.

Beberapa politisi regional sudah keluar menentang perang. Orang-orang dari Resimen Senapan ke-113 Republik Rakyat Donetsk, mengkritik Putin karena mengirim mereka ke medan perang tanpa dukungan material, pasokan medis, atau makanan.

Baca Juga: Pasukan Kremlin Terusir dari Kharkiv tapi Warga Takut Vladimir Putin Ciptakan Teror Baru

Kerusuhan di jalan-jalan harus dikendalikan oleh Garda Nasional, tetapi mereka dipenuhi dengan kebencian karena digunakan sebagai umpan meriam di Ukraina.

Setelah pemilihan selesai, musim dingin Rusia akan membayangi, harga pangan akan mulai meningkat tajam dan ekonomi diperkirakan menyusut hingga 25 persen. Dengan cuaca yang dingin dan basah, datanglah akhir musim terbaik untuk kampanye yang sukses.

'Jenderal Musim Dingin' adalah satu-satunya pemenang yang dapat diprediksi dalam setiap perang di stepa — pikirkan Napoleon dan Hitler — tetapi kali ini dia tidak berada di pihak Moskow.

Baca Juga: Vladimir Putin Keluarkan Peringatan Akan Ada Pelepasan Rudal Setan-2, Ancaman bagi Ukraina dan NATO

Jadi jika Putin ingin mencapai kesuksesan militer apa pun, bahkan yang berumur pendek dan ilusi, dia harus mengerahkan semua cadangannya sekarang. Adalah mungkin baginya untuk memobilisasi 150.000 pasukan lagi jika dia memanggil wajib militer yang tidak terlatih dan penjaga lama.

Tapi setidaknya butuh tiga bulan untuk membentuk mereka dan mendorong mereka ke garis depan. Sesampai di sana, mereka akan berjuang dengan peralatan bertepuk tangan dan peralatan lama, karena hanya itu yang tersisa.

Ya, itu akan cukup untuk melancarkan serangan lain, tapi mau tidak mau tingkat korban akan curam. Harapan terbaik Kremlin bukanlah bahwa perang dapat dimenangkan, tetapi bahwa Barat akan kehilangan perutnya untuk berperang. Tanpa dukungan Barat, Ukraina tidak dapat bertahan. Kekurangan gas merugikan Jerman dan goyangan dukungan tidak dapat dikesampingkan.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x