China Bakal Mengikuti Langkah yang Diambil Vladimir Putin, Keterlibatan AS Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga

- 11 Juni 2022, 19:54 WIB
China meningkatkan manuver militernya dengan mengadakan "Patroli Kesiapan" di sekitar Taiwan, karena tak senang dengan dukungan Washington untuk Taipe.*
China meningkatkan manuver militernya dengan mengadakan "Patroli Kesiapan" di sekitar Taiwan, karena tak senang dengan dukungan Washington untuk Taipe.* /NDTV/REUTERS/ NDTV/REUTERS

ZONA PRIANGAN - China bisa mengikuti jejak Vladimir Putin untuk melakukan invasi dan memicu Perang Dunia Ketiga.

Rusia lancar-lancar saja melakukan serbuan ke Ukraina dan Kremlin seperti mengabaikan sanksi ekonomi.

Itu bisa dilakukan China terhadap Taiwan. Beijing bisa saja mengerahkan militer untuk menguasai Taiwan seperti Moskow mencaplok Donbass dari Ukraina.

Baca Juga: Tiga Jet Tempur Rusia Mendekati Kapal Perang NATO USS Kearsarge, Pesawat Swedia Lakukan Pencegatan

Itu terjadi karena negara lain sangat lemah untuk mencegah Rusia menyerbu Ukraina. Gelagat yang sama bakal menimpa Taiwan.

Komentator Nile Gardiner mengecam pendekatan Uni Eropa (UE) ke China dan Rusia, dan menuduh blok itu sebatas "peredaan".

Nile Gardiner mengklaim bahwa UE telah "memperkuat agresi China", membandingkan potensi invasi Taiwan dengan invasi Putin ke Ukraina.

Baca Juga: Hujan di Gedung Sate Tidak Menyurutkan Racer Unjuk Kemampuan dalam Brio Slalom Challange 2022

Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa China akan berusaha menggunakan kekuatan militer untuk menguasai Taiwan.

Seperti diketahui China telah membangun kehadiran militernya di dekat wilayah udara Taiwan, tulis Express.

Langkah seperti itu dapat memicu keterlibatan seluruh dunia dalam konflik, karena Joe Biden telah menyarankan AS akan campur tangan untuk membela Taiwan jika terjadi invasi.

Baca Juga: Super Hero Indonesia Gatotkaca Makin Dikenal di Amerika Serikat dan Kanada, Ini yang Jadi Penyebabnya

AS secara historis ambigu tentang apakah atau tidak secara resmi akan campur tangan jika China menyerang Taiwan.

Namun pada Oktober tahun lalu, Presiden AS Joe Biden ditanya apakah dia bisa "bersumpah untuk melindungi Taiwan".

Sebagai tanggapan, Biden berkata: "Ya dan ya".

Dia kemudian mengatakan kepada CNN bahwa AS memiliki "komitmen" untuk membela Taiwan.

Baca Juga: Angkatan Laut Rusia Panik Mundur Sejauh 60 Mil dari Pantai Ukraina Hindari Rudal Harpoon Inggris dan Swedia

Hal ini dapat memicu negara-negara NATO untuk terlibat juga sebagai akibat dari Pasal 5, prinsip pertahanan kolektif.

Ketika ditanya apakah pendekatan UE terhadap China dan Rusia dapat mengarah pada invasi ke Taiwan, Gardiner mengatakan: "Tentu saja".

Dia menambahkan: "Pendekatan UE pada dasarnya mendorong agresi China."

Baca Juga: NATO Terbangkan 50 Jet Tempur, Rusia Kirim 60 Kapal Perang, Suasana di Kawasan Baltik Makin Mencekam

“Saya pikir otoritas Komunis China memandang UE sebagai penurut, dan itulah pendekatan yang telah dilakukan Putin selama beberapa dekade."

"Dan UE dipandang sangat lemah," tegasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x