Republik Rakyat Donetsk Menuduh Tentara Ukraina Menggunakan Senjata NATO Menghancurkan Pasar di Maisky

- 13 Juni 2022, 19:47 WIB
Prajurit Ukraina beristirahat di tempat penampungan dekat kota kecil Bakhmut, di wilayah Donetsk Ukraina pada hari Sabtu.
Prajurit Ukraina beristirahat di tempat penampungan dekat kota kecil Bakhmut, di wilayah Donetsk Ukraina pada hari Sabtu. /UPI/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Separatis dukungan Rusia yang mendirikan Republik Rakyat Donetsk (DPR) menuduh tentara Ukraina menyerang objek sipil.

Kantor Berita Donetsk yang dikutip Aljazeera melaporkan artileri standar NATO telah menghancurkan sebuah pasar.

Serangan itu menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang anak. Sementara empat orang lainnya dilaporkan terluka.

Baca Juga: Setelah Membunuh Sejumlah Prajurit Rusia, Tentara Asal Inggris Tewas Tertembak di Pertempuran Severodonetsk

Disebutkan, kehancuran terjadi di pasar pusat Maisky. Diterbitkan pula gambar kios-kios yang terbakar.

Untuk memperkuat laporan, kantor berita tersebut menampilkan seorang mayat yang tergeletak di dekat pasar.

Kubu separatis mengklaim, tentara Ukraina menggunakan artileri standar NATO kaliber 155mm namun tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Lengah, Tentara Ukraina Seberangi Sungai Inhulets Ambil Alih Kherson

Tidak ada reaksi dari Kiev atas laporan tersebut. Al Jazeera tidak dapat memverifikasi laporan secara independen.

Sementara itu, Pengadilan Moskow menuntut Wikimedia Foundation sebesar 5 juta rubel ($88.000) karena mengunggah informasi invasi Rusia ke Ukraina.

Yayasan Wikimedia, yang memiliki Wikipedia, telah mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan Moskow itu.

Baca Juga: Serangan Legiun Asing Pembela Ukraina dari Inggris dan AS di Donbass Membuat Rusia Kehabisan Prajurit

Wikimedia beralasan, bahwa setiap orang memiliki hak untuk mengetahui fakta perang antara Rusia dan Ukraina.

Wikimedia juga menolak menghapus fakta-fakta kejatahan perang oleh pasukan Vladimir Putin, termasuk “Pembantaian di Bucha”.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x