ZONA PRIANGAN - Rusia gagal menggulingkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky.
Volodymyr Zelensky yang mantan komedian itu gagal dibunuh dan pasukan Vladimir Putin tidak berhasil menaklukan Kiev.
Alih-alih meraih kemenangan dengan tiga hari, pasukan Moskow justru terus mengalami kemunduran saat invasi sudah memasuki bulan ke-4.
Target lebih sempit untuk menguasai Donbass (Donetsk dan Luhansk) belum juga diwujudkan, mengingat perlawanan tentara Ukraina cukup gigih.
Kerugian Kremlin semakin parah, tidak hanya kehilangan jet tempur, kapal perang, helikopter dan tank bebek duduk, tapi juga mulai kehabisan prajurit andalan.
Pihak berwenang Ukraina bulan lalu menyatakan bahwa pasukan Rusia telah memasuki fase baru yang lebih agresif dalam perang.
Baca Juga: Jenderal Inggris Bersumpah Membentuk Pasukan untuk Berperang Sekali Lagi Mengalahkan Tentara Rusia
Tetapi para ahli militer, yang dikutip Express, melihat kemenangan pasukan Vladimir Putin sangat terbatas karena beberapa kemunduran besar.
Justin Bronk, Editor jurnal online Sistem Pertahanan RUSI, berpendapat Moskow telah gagal menggulingkan Pemerintah Ukraina.
Dia menulis di Spectator bahwa sejak saat ini, militer Rusia telah berfokus pada “tujuan yang jauh lebih terbatas”, terutama di Donbass.
Baca Juga: Hadapi Pasokan Senjata NATO, Pasukan Rusia Keluarkan Senjata BM-27 Uragan dari Siberia
Keuntungan sedang dibuat di bidang ini tetapi fakta Ukraina telah menimbulkan “kerugian besar pada pasukan darat Rusia” dapat menimbulkan bahaya dalam konteks perang yang lebih luas.
Angka kerugian perang sulit untuk diverifikasi, setidaknya saat pertempuran masih berlangsung (mungkin bahkan setelah fakta).
Tetapi Bronk menulis: “Sejak awal invasi, pasukan Ukraina telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan darat Rusia, dengan sekitar 18.000 hingga 20.000 tentara tewas dalam aksi."
Sekitar 60.000 total korban dan lebih dari 4.350 kendaraan Rusia dipastikan hancur atau ditangkap.
Dia menambahkan: “Sebagai akibat dari kerugian ini, Rusia telah berjuang untuk mencapai keberhasilan skala besar selama fase kedua perang."
“Akibatnya, kampanye Donbas telah melihat penurunan yang stabil dari tujuan perang Rusia,” ujarnya.***