Tentara Inggris Tertembak Saat Melakukan Patroli Bersama Legiun Asing, Gerakan Mereka Terlihat Drone Rusia

- 22 Juni 2022, 18:11 WIB
Josh dengan teman-teman tentaranya dikawal ke rumah sakit.*
Josh dengan teman-teman tentaranya dikawal ke rumah sakit.* /Go Fund Me/The Sun

ZONA PRIANGAN - Josh Griffiths (30), tentara asal Inggris yang berjuang membela Ukraina terkena serangan mortir pasukan Rusia.

Sebelum tertembak, Josh Griffiths sedang menjalankan misi pengintaian. Sialnya, pergerakan Josh dan sejumlah anggota Legiun Asing terlihat drone Vladimir Putin.

Beberapa detik kemudian, empat serangan mortir jatuh pada lokasi mereka. Walau Josh berada beberapa meter dari ledakan, dia tetep terkena pecahan mortir dan harus dirawat.

Baca Juga: Rusia Kerahkan Sistem Nuklir Hipersonik Prometheus untuk Hadapi Manuver NATO di Ukraina

Josh masih ingat bagaimana ada drone Moskow yang mendekat saat dirinya melakukan patroli. Tiga rekan lainnya, selamat dari serangan mortir itu.

Josh mengatakan kepada ITV News: "Setelah artileri pertama dijatuhkan, saya mencoba [untuk] bangkit kembali untuk pindah ke tempat perlindungan. Saya kemudian menyadari bahwa kaki saya patah."

"Saya benar-benar jatuh kembali ke tanah. Saya ingat berteriak 'Saya tertembak', salah satu rekan saya mencoba mendekati saya tepat ketika mortir kedua mendarat, yang kemudian mengenainya juga," tutur Josh.

Baca Juga: Rusia Gunakan Kendaraan Tempur Model Mad Max untuk Menakuti Tentara Ukraina, Tampilkan Kesan Angker

Josh bergegas mencari perlindungan di samping balok beton dan memasang torniket ke kakinya yang berlumuran darah - saat dua bom mortir lainnya mendarat hanya beberapa meter jauhnya.

Setelah serangan itu berakhir, pasukan Ukraina membawa Josh ke dalam mobil mereka dan membawanya ke rumah sakit.

"Saat itu benar-benar menghantam rumah, saya bisa merasakan tubuh saya sedikit menyerah. Saya ingat seorang rekan melihat ke arah saya. Dia ada di sana sepanjang semuanya," katanya.

Baca Juga: 20 Wanita Rusia Dipaksa Telanjang, Mereka Jadi Objek Pelecehan Saat Dituduh Menentang Vladimir Putin

"Dia terus berkata, lihat saya, lihat saya, lihat saya. Saya menatapnya sebaik mungkin. Fokus saya terus berjalan, penglihatan saya menjadi kabur," papar Josh.

"Setiap kali saya menyebut namanya, dia akan merespons dan hanya mendengar jawabannya itulah yang terus memberi saya dorongan untuk terus maju," ujarnya.

"Mendengar suaranya, dia benar-benar membuatku tetap hidup," tambahnya.

Baca Juga: Kehabisan Amunisi, Dua Tentara Asal Inggris Tertangkap Pasukan Rusia dan Terancam Hukuman Mati

Berbicara dari ranjang rumah sakitnya di Ukraina, Josh menjelaskan serangan itu meninggalkannya dengan tulang kering yang retak.

"Laserasi yang sangat dalam di kaki saya, kerusakan pada daging, otot dan tendon, potensi kerusakan saraf, luka pecahan peluru yang dalam di bahu saya dan tulang selangka yang patah," ungkapnya.

Mantan prajurit pemberani itu bergabung dalam pertempuran di Ukraina setelah menghabiskan empat tahun di militer Inggris.

Baca Juga: NATO Pasok Ukraina dengan Panzerhaubitze 2000, Pasukan Rusia Makin Terancam oleh Gempuran Howitzer

Dia hanya satu dari 20.000 pejuang asing yang mencoba menghentikan pasukan Kremlin mengambil alih Ukraina, tulis The Sun.

Itu terjadi ketika dua pejuang Inggris, Scott Sibley dan Jordan Gatley, meninggal di Ukraina setelah bepergian ke sana untuk berperang dalam perang.

Dua orang lainnya, Shaun Pinner dan Aiden Aslin, telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan kanguru di Donetsk, yang menuduh mereka sebagai tentara bayaran.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x