ZONA PRIANGAN - Hubungan Turki dengan Rusia makin memanas setelah ditemukannya beberapa drone Moskow mendarat di Pegunungan Kurtun Gumushane.
Sebelumnya Ankara sempat geram, karena kapal Turki Azov Concord di Mariupol, Ukraina terhalang blokade armada Laut Hitam Rusia.
Kapal kargo kering Turki itu akhirnya bisa meninggalkan Mariupol, namun Ankara mendesak Moskow untuk membuka koridor kemanusiaan karena sudah terjadi kekurangan pangan global.
Baca Juga: Rudal Ukraina Meledak di Pangkalan Militer Rusia, Peluang Hidup Tentara Moskow Sangat Kecil
Ukraina adalah salah satu pemasok gandum global teratas, tetapi pengiriman telah dihentikan oleh invasi Rusia, menyebabkan kekurangan pangan global.
PBB telah mengimbau kedua belah pihak, serta tetangga maritim Turki, untuk menyetujui sebuah koridor.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Turki mengatakan sebuah kapal kargo kering Turki, Azov Concord, juga telah meninggalkan Mariupol dengan selamat.
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Menimbulkan Ledakan dan Kebakaran di Kilang Minyak Novoshakhtinsky Rusia
Ia menambahkan kapal itu adalah kapal asing pertama yang meninggalkan pelabuhan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Insiden terbaru yang memanaskan Turki-Rusia, adanya drone Orlan-10 yang ditemukan pemburu jamur. Drone itu masih misterius tapi Orlan-10 merujuk pada produksi Rusia.
Gambar di media sosial menunjukkan drone di tanah di wilayah Pegunungan Kurtun Gumushane, timur laut Turki.
Baca Juga: Rusia Belum Mau Melepaskan Mykolaiv, Serhiy Haidai: Luhansk Itu Mirip Tulang di Tenggorokan Moskow
Akun Twitter @Rinegati (Perang Di Ukraina) memposting gambar Orlan-10, dan menambahkan bahwa tidak diketahui dari mana drone itu diluncurkan.
Akun tersebut menambahkan: “Di Turki, penduduk setempat pergi berburu jamur dan menemukan drone Orlan-10 Rusia."
“Ini diumumkan oleh spesialis kedirgantaraan dan pertahanan Turki Arda Mevlutoglu,” ungkap @Rinegati yang dikutip Express.
Situs Bulgaria bulgarianmilitary.com melaporkan UAV, yang parasutnya tampaknya telah terbuka, melakukan pendaratan darurat di daerah tersebut.
Media Turki juga melaporkan baru-baru ini sebuah Orlan-10 buatan Rusia jatuh di Sanlıurfa, juga di negara itu.
UAV yang jatuh di Gumushane kemungkinan berasal dari tiga wilayah: Laut Hitam, Suriah, dan Armenia. Orlan-10 secara aktif digunakan oleh tentara Armenia.***