Dia akhirnya memutuskan untuk membela Ukraina dengan senapan tempur. Padahal senjata itu, sebelumnya sangat asing bagi Vorotnyuk.
Namun, Vorotnyuk mengaku, dirinya sudah lama tahu seperti apa perang itu. Suaminya pun meninggal karena keganasan perang.
Dia melakukan perjalanan ke garis depan dan melihat kehidupan di sana. Itu sebabnya pada akhir Februari, dia membantu mengevakuasi warga sipil dan kemudian bergabung dengan unit pertahanan teritorial di Kiev.***