Penelitian Asma Terbaru Membuka Peluang Terciptanya Terobosan untuk Perawatan yang Lebih Baik

- 8 Juli 2022, 23:00 WIB
Para ilmuwan telah membuat penemuan penting yang dapat mengarah pada pengobatan yang lebih baik bagi mereka yang menderita asma.
Para ilmuwan telah membuat penemuan penting yang dapat mengarah pada pengobatan yang lebih baik bagi mereka yang menderita asma. /Pixabay.com/Victoria_Art

ZONA PRIANGAN - Para ilmuwan telah membuat penemuan penting yang memungkinkan pengobatan yang lebih baik bagi mereka yang menderita asma.

Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Edith Cowan University, Australia, ditemukan bahwa mereka yang menderita asma yang parah memiliki profil biokimia yang berbeda dalam urin mereka jika dibandingkan dengan individu yang menderita asma ringan atau sedang dan individu yang sehat.

Penelitian, yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, adalah bagian dari studi U-BIOPRED yang lebih luas, inisiatif pan-Eropa yang lebih besar yang mencari untuk menyelidiki asma dan subtipe yang berbeda.

Baca Juga: Shinzo Abe, Mantan PM Jepang, Ditembak dengan Senjata Rakitan Saat Berkampanye untuk Pemilihan Parlemen

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Stacey Reinke (ECU) dan Dr Craig Wheelock (Karolinska Institute, Swedia), menemukan bahwa penderita asma berat telah menurunkan kadar karnitin, jenis metabolit tertentu.

Karnitin adalah bagian penting dari proses pembangkit energi seluler tubuh bersama dengan respon imun. Analisis lebih lanjut menemukan bahwa karnitin dimetabolisme lebih lambat dalam tubuh penderita asma parah.

Para peneliti berharap terobosan ini akan membantu mengembangkan metodologi pengobatan yang lebih baik.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace Paling Dijagokan untuk Menggantikan Boris Johnson

“Asma yang parah terjadi ketika asma seseorang tidak terkontrol, meskipun telah diobati dengan obat-obatan tingkat tinggi dan atau beberapa obat. Untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pilihan pengobatan baru, pertama-tama kita perlu lebih memahami mekanisme yang mendasari penyakit ini,” kata Dr Reinke, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x