ZONA PRIANGAN - Memasuki bulan ke-6, perang Rusia-Ukraina bukannya mereda justru makin bergolak. Baku tembak tidak hanya di Donbass (Luhansk dan Donbass) tapi menyebar ke sejumlah kota.
Pemimpin separatis Donetsk, Denis Pushilin mendesak pasukan Vladimir Putin meluaskan serangan tidak hanya di Donbass.
Denis Pushilin meminta prajurit Kremlin segera menggempur Kiev, Chernihiv, Poltava, Odessa, Dnipropetrovsk, Kharkiv, Zaporizhzhia, dan Lutsk.
Pada saat yang sama pejuang Kiev sedang berusaha membebaskan sejumlah kota yang saat ini dikendalikan pasukan Moskow.
Namun, pasukan Rusia tidak mau begitu saja melepaskan kota yang sudah direbutnya di awal invasi.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, juga berada di bawah rentetan penembakan semalam, kata walikota Ihor Terekhov yang dikutip ABC News.
Kota selatan Mykolaiv juga tidak luput dari serangan rudal Moskow, dengan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Sementara itu, militer Ukraina terus melakukan serangan balik di wilayah selatan Kherson yang diduduki, menyerang sebuah jembatan utama di atas Sungai Dnieper pada hari Rabu.
Media Ukraina pada hari Kamis mengutip penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovich yang mengatakan bahwa operasi untuk membebaskan Kherson “telah dimulai”.
Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh 100 Kolaborator di Melitopol, Seorang Pengkhianat Tewas Terkena Bom Mobil
Arestovich mengatakan pasukan Kiev berencana untuk mengisolasi pasukan Rusia di sana dan meninggalkan mereka dengan tiga pilihan - untuk "mundur, jika mungkin, menyerah atau dihancurkan".
Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu mengatakan dia “berhati-hati” dalam menilai garis waktu dari kemungkinan serangan balasan.
“Saya benar-benar ingin itu menjadi jauh lebih cepat,” katanya, seraya menambahkan bahwa musuh sekarang memusatkan jumlah maksimum (pasukan) tepatnya ke arah Kherson.***