Warga Hiroshima Berdoa untuk Perdamaian, Takut Terjadinya Perlombaan Senjata Nuklir

- 8 Agustus 2022, 10:01 WIB
Orang-orang berdoa di depan tugu peringatan untuk para korban bom atom 1945, pada peringatan 77 tahun bom atom pertama di dunia, di Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang barat, 6 Agustus 2022, dalam foto ini diambil oleh Kyodo.
Orang-orang berdoa di depan tugu peringatan untuk para korban bom atom 1945, pada peringatan 77 tahun bom atom pertama di dunia, di Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang barat, 6 Agustus 2022, dalam foto ini diambil oleh Kyodo. /Kyodo via REUTERS

"Dalam menginvasi Ukraina, pemimpin Rusia, yang dipilih untuk melindungi kehidupan dan harta benda rakyatnya, menggunakan mereka sebagai alat perang, mencuri nyawa dan mata pencaharian warga sipil di negara lain," kata Matsui.

"Di seluruh dunia, gagasan bahwa perdamaian bergantung pada pencegahan nuklir mendapatkan momentum," tambah Matsui.

Baca Juga: Es Krim dengan Rasa Makanan Khas di Musim Dingin Mendadak Tren ketika Musim Panas di Inggris

"Kesalahan ini mengkhianati tekad manusia, lahir dari pengalaman perang kita, untuk mencapai dunia damai yang bebas dari senjata nuklir. Menerima status quo dan meninggalkan cita-cita perdamaian yang dipertahankan tanpa kekuatan militer sama dengan mengancam kelangsungan hidup umat manusia".

Pada pukul 08:15 tanggal 6 Agustus 1945, pesawat tempur B-29 AS Enola Gay menjatuhkan bom yang dijuluki "Anak Kecil" dan melenyapkan kota yang diperkirakan berpenduduk 350.000 jiwa. Ribuan lainnya meninggal kemudian karena cedera dan penyakit terkait radiasi.

Pada hari Sabtu, saat udara musim panas yang berat, Lonceng Perdamaian berbunyi, Perdana Menteri Fumio Kishida, yang berasal dari Hiroshima, mengheningkan cipta pada saat yang tepat ketika bom meledak.

Baca Juga: Pasangan Hollywood Kim Kardashian dan Pete Davidson Resmi Berpisah

"Pada awal tahun ini, lima negara pemilik senjata nuklir mengeluarkan pernyataan bersama: 'Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperjuangkan," tambah Matsui.

"Mengapa mereka tidak berusaha memenuhi janji mereka? Mengapa beberapa bahkan mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir?"

Pada hari Kamis, duta besar Rusia untuk Jepang Mikhail Galuzin menawarkan bunga di sebuah batu peringatan di taman dan mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x