Gabidullin, yang identitasnya telah dikonfirmasi oleh media Rusia dan Ukraina, adalah satu-satunya mantan tentara bayaran Grup Wagner yang secara terbuka mengungkapkan pengalamannya.
Dia sekarang tinggal di Prancis selatan, di mana dia mengatakan sedang dalam proses mencari suaka, dan telah menulis sebuah memoar, In the Same River Twice, tentang pengalamannya.
Didirikan oleh perwira intelijen Dmitry Utkin pada tahun 2014 untuk mendukung separatis Ukraina, Wagner sejak itu mewakili kepentingan Rusia dan sekutunya di seluruh Afrika dan Timur Tengah.
Grup Wagner mengambil bagian dalam perang saudara Suriah di pihak Presiden Bashar al-Assad – dan para pejuangnya dituduh melakukan beberapa kekejaman.
Sebelumnya kekuatan bayangan, sekarang merangkul citra yang selalu publik saat perang Ukraina berlanjut.
“Itu selalu menjadi bagian dari intelijen militer atau pasukan operasi khusus,” kata pakar militer Rusia Pavel Luzin kepada Al Jazeera.
“Itu tidak pernah bersifat pribadi atau entah bagaimana otonom,” ucap Pavel Luzin
Menurut Luzin, Wagner melayani dua tujuan. Yang pertama adalah memanfaatkan individu-individu yang pemarah yang mungkin menimbulkan risiko keamanan di rumah.