ZONA PRIANGAN – Selama berkecamuknya perang antara Rusia dan Ukraina, dilaporkan bahwa Rusia telah menggunakan “Ranjau Kupu-kupu” untuk menghambat pergerakan pasukan di sepanjang garis musuh.
Laporan tersebut mengutip Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris, “Rusia kemungkinan besar telah menyebarkan ranjau anti-personel untuk melindungi dan menghambat kebebasan pergerakan musuh sepanjang garis pertahanannya di Donbass."
Ranjau-ranjau semacam ini memiliki potensi menimbulkan korban meluas di antara militer dan warga sipil setempat.
Dikenal sebagai ranjau PFM-1 dan PFM-1S, ranjau kupu-kupu merupakan ranjau anti-personel yang bisa disebarkan lewat mortir, helikopter dan pesawat terbang dalam jumlah besar.
Nama ranjau tersebut diturunkan dari bentuk dan warnanya.
Ranjau ini sangat sensitif sentuhan dan meledak bila terjadi kontak. Secara signifikan, ranjau ini tidak meledak ketika melayang ke daratan dan bisa lolos dari detektor logam karena terbuat dari plastik.
Ranjau ini mampu melukai atau mencederai dengan parah orang yang memegangnya.