Senjata Mematikan Ranjau Kupu-kupu, Diduga Digunakan Pasukan Rusia Saat Perang di Ukraina

- 16 Agustus 2022, 07:55 WIB
PFM-1 atau ranjau kupu-kupu.*
PFM-1 atau ranjau kupu-kupu.* /TOI/

Konotasi kupu-kupu muncul karena bobotnya yang ringan dan bisa dibawa angin. Juga, bisa terbawa air dan salju yang mencair.

Ranjau ini juga kerap disebut nuri hijau karena bentuk warnanya yang cerah, ini juga yang kerap menarik perhatian anak-anak karena mirip mainan.

Baca Juga: Tentara Ukraina Sulit Menghindar, Senapan PPK-20 Pasukan Vladimir Putin Muntahkan 800 Peluru dalam Semenit

Soviet dituduh telah merancang senjata ini yang terlihat seperti mainan, namun negara ini pada waktu itu selalu menolaknya.

Ranjau ini telah membuat cacat anak-anak di daerah konflik, terutama selama konflik Uni Soviet-Afghanistan karena mereka salah mengira ranjau ini sebagai mainan.

Lebih dari 30.000 penduduk Afghanistan telah menjadi korban ranjau ini, seperti dilaporkan The Indian Express.

Baca Juga: Marat Gabidullin, Mantan Anggota Grup Wagner yang Setia Pada Vladimir Putin Kini Minta Suaka ke Prancis

Ranjau darat anti-personel secara internasional telah dilarang, 164 negara telah menandatangani Perjanjian Ottawa 1997 namun Rusia dan Ukraina pada waktu itu tidak ikut menandatanganinya.

Dengan dua sayap, ranjau ini dicetak dalam plastik polythene. Satu sayap lebih berat dari sayap lainnya, yang digunakan sebagai aktivasi tekanan untuk sumbu utama.

Di tengah badannya memiliki sumbu utama dan saat dijatuhkan dari udara, sayap yang ringannya berperan sebagai penyeimbang.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x