ZONA PRIANGAN - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengakui pasukan Vladimir Putin sudah menembakkan tiga rudal hipersonik Kinzhal.
Penggunaan rudal Kinzhal itu dilakukan saat pasukan Moskow menghancurkan gudang senjata di Kota Ivano Frankivsk di barat Ukraina.
Kinzhal (belati) adalah rudal udara-ke-permukaan hipersonik andalan Rusia yang mulai beroperasi pada tahun 2017.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Culik 82 Wanita Ukraina, Termasuk Dokter Cantik yang Sedang Hamil 7 Bulan
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, tiga rudal hipersonik Kinzhal selama konflik di Ukraina memberikan hasil yang memuaskan.
"Rudal telah digunakan oleh kami pada tiga kesempatan selama operasi militer khusus [di Ukraina]," ujar Sergey Shoigu kepada Russia 1 TV.
Menurut Sergey Shoigu, Kinzhal menunjukkan kualitasnya yang luar biasa pada tiga kesempatan, kualitas yang tidak dimiliki oleh rudal serupa lainnya di dunia.
Diungkapkan, Kinzhal dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan Mach 12 (sekitar 14.800 km/jam), sambil terus melakukan manuver mengelak.
Manuver yang dilakukan Kinzhal memungkinkannya untuk menembus setiap pertahanan udara yang ada saat ini, lapor rt.com.
Amunisi berkemampuan nuklir dapat diluncurkan oleh pesawat pengebom Tu-22M3 negara atau pesawat pencegat MiG-31.
Rudal tersebut adalah salah satu dari beberapa sistem hipersonik yang dikembangkan untuk militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Kinzhal menjadi kekuatan militer Kremlin bersama dengan peluncur Avangard, yang dipasang pada ICBM berbasis silo, dan rudal Zirkon, yang akan digunakan oleh Angkatan Laut.
Shoigu juga memperluas penyebaran jet tempur siluman generasi kelima Su-57 Rusia dalam konflik di Ukraina.
Dia mengatakan, pesawat yang mulai beroperasi di Angkatan Udara pada tahun 2020, memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap berbagai pertahanan udara.***