Pasukan Vladimir Putin Dilanda Kepanikan, Merasa Sudah Ditinggalkan di Kherson oleh Para Komandan

- 5 September 2022, 14:12 WIB
Pasukan Ukraina meledakkan peralatan militer tentara Rusia di Kharkiv.*
Pasukan Ukraina meledakkan peralatan militer tentara Rusia di Kharkiv.* /Twitter /@BlueSauron

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin dilanda kepanikan dan kemungkinan akan bertambah banyak yang menyerah setelah meningkatnya serangan balasan Ukraina di Kherson.

Saat serangan balasan tentara Ukraina terjadi, prajurit Kremlin memang melakukan perlawanan namun mereka salah mengantisipasi.

Pejuang Kiev justru berhasil merontokkan pertahanan pasukan Rusia hingga ke garis pertama. Laporan awal sejumlah prajurit Moskow mengibarkan bendera putin tanda menyerah.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menyerah, Kibarkan Bendera Putih Setelah Digempur Tentara Ukraina di Kherson

Kemungkinan pasukan Rusia kehabisan amunisi, di samping sulit mendapatkan logistik karena sudah terisolasi.

Militer Ukraina, tidak terburu-buru mengklaim kemenangan. Sebaliknya mereka mengaku butuh waktu panjang untuk merebut kembali Kherson.

Kherson terletak di Laut Hitam dan sungai Dnipro dan jatuh ke tangan Rusia di awal serbuan pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mengamuk Menembaki 8 Kota, Tentara Ukraina Meledakkan Tank Rusia di Kharkiv

Pejabat Ukraina telah meredam harapan akan kemenangan cepat, dengan mengatakan bahwa serangan balik akan menjadi urusan yang lama dan mendesak orang untuk bersabar.

Analis percaya tujuan saat ini bukan untuk merebut kembali wilayah atau kota pelabuhan, melainkan untuk memotong dan menghancurkan unit Rusia yang terletak di utara Kherson antara Sungai Dnipro dan Sungai Inhulets.

Namun, seorang pejabat tinggi Ukraina mengatakan bahwa tentara Putin di selatan bisa berada di ambang kehancuran.

Baca Juga: Serangan Balasan Tentara Ukraina dari Kherson, Belgorod hingga Krimea, 117 Tentara Rusia Tewas

Vitalii Kim, kepala Administrasi Militer Daerah Mykolaiv, mengklaim kepanikan merajalela di antara tentara Rusia dan banyak yang ingin melarikan diri.

Dia berkata: "Suasana di antara penjajah: Semuanya hilang, kami telah ditinggalkan."

"Tidak ada yang ingin mati, semua orang ingin lari, tetapi mereka dihentikan oleh perintah atau sesuatu," ujar yang dikutip Express.

Baca Juga: Di Tengah Perang Ukraina, Ramzan Kadyrov Bikin Kejutan Ingin Mundur dari Jabatan Presiden Chechnya

Dia menambahkan: "Itulah sebabnya mereka memiliki suasana hati yang sesuai dengan situasi operasional, yang sekarang ada di depan."

Itu terjadi di tengah klaim lebih lanjut tentang memburuknya moral dan disiplin di antara tentara Vladimir Putin.

Pasukan Rusia telah diganggu oleh kepemimpinan yang buruk dan dukungan logistik yang tidak memadai, membuat banyak tentara kekurangan peralatan militer yang vital.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x