Network
ZONA PRIANGAN - Beberapa desa di Kherson menyaksikan pejuang Kiev mengibarkan bendera Ukraina. Itu terjadi setelah ada serangan balasan di wilayah selatan.
Namun yang mengejutkan, pengibaran benderan juga terjadi di wilayah timur, saat tentara Ukraina membuat panik pasukan Vladimir Putin di Kharkiv.
Hal berbeda di kubu Rusia, di mana tentara mereka menderita kekurangan air, makanan dan amunisi sejak Ukraina mulai membongkar rantai pasokan mereka sampai jauh ke Krimea.
Serangan udara dan ledakan artileri yang berulang-ulang telah menghancurkan lusinan gudang amunisi dan gudang penuh makanan yang melemahkan kemampuan Moskow untuk maju.
Sebuah sumber pertahanan Barat mengatakan kepada Daily Mirror: “Semua indikasi adalah bahwa untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama pasukan Rusia kehilangan lebih banyak tanah daripada yang mereka peroleh."
“Ukraina secara alami berhati-hati untuk merayakan kemenangan karena mereka tahu ini bisa menjadi konflik yang panjang," ujarnya.
“Laporan tentang sejumlah besar pasukan yang menolak untuk berperang sangat merusak dan tampaknya para komandan Kremlin kehilangan kemampuan untuk memberikan dasar-dasar kepada pasukan mereka.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berhati-hati dalam pengumumannya bahwa dia telah menerima “laporan bagus” tentang serangan balasan terhadap Rusia.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pasukan Ukraina membuat "keuntungan nyata" tetapi pertempuran itu "dekat dan keras."
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menyerah, Kibarkan Bendera Putih Setelah Digempur Tentara Ukraina di Kherson
Dia mengatakan kepada Commons pada hari Senin: "Ukraina telah menimbulkan kerusakan serius pada berbagai penyeberangan sungai dengan tujuan membatasi dukungan logistik Rusia."
Dia melanjutkan: “Mulai hari ini, tentara Ukraina terlibat dengan pasukan Rusia menggunakan artileri dan operasi tingkat darat."
"Mereka membuat keuntungan nyata tetapi dapat dimengerti, seperti yang telah kita lihat di tempat lain dalam konflik ini," ucap Wallace.***
