Salah satu tentara yang terlibat adalah seorang mekanik, sementara yang lain bertindak sebagai komandan tank dan penembak.
Prajurit di telepon juga mengeluh tentang keadaan tank bebek duduk. Dia mengatakan itu tidak lagi bisa menembak karena selongsong peluru tersangkut di laras senapannya.
Dia menambahkan bahwa dia khawatir peluru itu bisa meledak dan menarik perhatian artileri Ukraina.
Prajurit Rusia itu juga mengakui bahwa dia mungkin akan dikirim ke garis depan, tetapi dia maupun rekan-rekannya tidak ingin pergi ke sana, lapor Express.
Dia berkata: “Singkatnya, semua orang ingin menyingkirkan komandan, seluruh batalyon. Semua kru (ingin) menyingkirkannya, semua kompi, karena dia bodoh, dia seorang artileri, dia bukan seorang tankman, dan dia tidak peduli dengan orang-orangnya.”
Menurut prajurit itu, komandan tidak peduli dengan yang terluka atau yang mati. Komandan juga tidak melaporkan kerugian ke markas, kata tentara itu.***