ZONA PRIANGAN - Berbeda dengan 9 warga Indonesia yang berhasil lolos dari kepungan pasukan Vladimir Putin, 7 warga Sri Lanka yang bekerja di Ukraina justru mendapat siksaan.
Warga Indonesia yang bekerja di pabrik plastik Chernihiv sempat sembunyi di bunker sebelum melarikan diri.
Iskandar yang asal Binjai, Sumatera Utara sempat menenangkan 8 rekannya yang sudah pasrah jika terkena rudal Rusia.
Baca Juga: Serangan Drone Shahed-136 Buatan Iran yang Digunakan Rusia Memicu Kepanikan Warga Odessa, Ukraina
Warga Indonesia yang bekerja di Ukraina sejak tahun 2017 itu, akhirnya dibantu warga setempat untuk dijemput mobil KBRI.
Iskandar justru mengaku tidak mengetahui bagaiman nasib warga Ukraina rekan kerjanya yang terkepung di pabrik plastik Chernihiv.
Sementara 7 pekerja asal Sri Lanka terkepung di pabrik pertanian dan tertangkap pasukan Moskow di wilayah Kharkiv, lapor Aljazeera.
Mereka mengaku dipukuli dan dianiaya selama berbulan-bulan sebelum melarikan diri dengan berjalan kaki saat Rusia menarik diri dari wilayah Kharkiv bulan ini.
Menceritakan cobaan berat mereka kepada wartawan di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, salah satu dari tujuh orang Sri Lanka mengatakan dia ditembak di kaki.
Pekerja lainnya mendapat siksaan kuku kakinya dicabut dan kepalanya dibenturkan dengan gagang senapan. Para pejabat Ukraina menggambarkan perlakuan mereka sebagai siksaan.
“Setiap hari kami membersihkan toilet dan kamar mandi,” kata Dilukshan Robertclive, salah satu mantan tawanan, dalam bahasa Inggris.
“Beberapa hari orang Rusia datang dan memukuli orang-orang kami, orang-orang Sri Lanka sangat menderita ketika tentara Rusia menduduki Kharkiv,” tuturnya.***