Respons atas Sekutu Putin yang Menyarankan Penggunaan Bom Nuklir di Ukraina, Kremlin Memilih 'Keseimbangan'

- 3 Oktober 2022, 21:01 WIB
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menghadiri konferensi pers Presiden Rusia Vladimir Putin setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menghadiri konferensi pers Presiden Rusia Vladimir Putin setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. /Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS/File Photo

ZONA PRIANGAN - Kremlin pada Senin mengatakan pihaknya menyukai "pendekatan seimbang" untuk masalah bom nuklir, bukan berdasarkan emosi, setelah sekutu utama Presiden Vladimir Putin pada akhir pekan meminta Rusia untuk menggunakan bom nuklir "low-yield" di Ukraina.

Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya, mengkritik kepemimpinan militer Rusia atas kemunduran di medan perang.

Kritikan Kadyrov itu kemudian direspons oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dengan mengatakan bahwa dia memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya, tetapi pendekatan militer Rusia tidak boleh didorong oleh emosi.

Baca Juga: Wartawan Terkemuka Rusia Sobchak Tersandung Kasus Kriminal, Terancam Hukuman Penjara Selama Tiga Tahun

"Ini momen yang sangat emosional. Para kepala daerah berhak menyampaikan pendapatnya," kata Peskov melalui telepon dengan wartawan, Senin, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Tetapi bahkan di saat-saat sulit, emosi harus dijauhkan dari penilaian apa pun. Jadi kami lebih memilih untuk tetap berpegang pada penilaian yang seimbang dan objektif," tambahnya.

Peskov mengatakan dasar untuk setiap penggunaan senjata nuklir ditetapkan dalam doktrin nuklir Rusia.

Baca Juga: Setengah dari Pria yang Dimobilisasi di Wilayah Rusia Dipulangkan dan Berujung pada Pemecatan Komisaris

Pedoman tersebut memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika mereka atau senjata pemusnah massal lainnya digunakan untuk melawan Rusia, atau jika negara Rusia menghadapi ancaman eksistensial dari senjata konvensional.

"Tidak ada pertimbangan lain dalam hal ini," kata Peskov.

Kremlin telah menjelaskan bahwa perlindungan nuklir itu meluas ke empat wilayah Ukraina yang secara resmi dicaplok oleh Moskow.

Baca Juga: Jalur Penerbangan Iran-China dengan Ancaman Bom, Pilot Mahan Air Meminta Izin Mendarat di Delhi

Bulan lalu, Putin memperingatkan Barat bahwa dia " tidak menggertak " ketika dia mengatakan Rusia siap menggunakan bom nuklir untuk melindungi wilayahnya.

Pada hari Jumat dia mengatakan Amerika Serikat telah menciptakan "preseden" dengan menjatuhkan bom nuklir di Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua.

Kadyrov dilantik sebagai presiden Chechnya oleh Putin pada 2007 untuk melakukan kontrol atas wilayah otonom yang telah berperang melawan Moskow sepanjang 1990-an dan awal 2000-an untuk kemerdekaan.

Baca Juga: Putin akan Memproklamirkan Kekuasaan atas Tanah Ukraina yang Dicaplok oleh Rusia

Kadyrov telah mengirimkan pasukan Chechnya untuk mendukung kampanye militer Rusia di Ukraina, dan kritiknya terhadap kepemimpinan militer setelah Rusia menarik diri dari kubunya di Lyman adalah beberapa yang paling tajam sejak dimulainya konflik yang sudah berlangsung selama tujuh bulan itu.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x