Kadyrov Menyarankan Rusia Menggunakan Bom Nuklir Berdaya Rendah di Ukraina setelah Kekalahan di Medan Perang

- 3 Oktober 2022, 21:35 WIB
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov berbicara kepada anggota layanan saat membuat pernyataan, didedikasikan untuk konflik militer di Ukraina, di Grozny, Rusia 25 Februari 2022.
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov berbicara kepada anggota layanan saat membuat pernyataan, didedikasikan untuk konflik militer di Ukraina, di Grozny, Rusia 25 Februari 2022. /REUTERS/Chingis Kondarov/File Photo

ZONA PRIANGAN - Ramzan Kadyrov, kepala wilayah Rusia Chechnya, mengatakan pada Sabtu bahwa Moskow harus mempertimbangkan untuk menggunakan bom nuklir berdaya rendah di Ukraina setelah baru-baru ini menelan kekalahan besar.

Ketika Rusia mengkonfirmasi hilangnya benteng Lyman di Ukraina timur, Kadyrov mengecam para komandan tinggi atas kegagalan mereka dan menulis di Telegram.

"Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di perbatasan. wilayah dan penggunaan senjata nuklir berdaya rendah," tulis Kadyrov via Telegram.

Baca Juga: Respons atas Sekutu Putin yang Menyarankan Penggunaan Bom Nuklir di Ukraina, Kremlin Memilih 'Keseimbangan'

Kadyrov berbicara sehari setelah Presiden Vladimir Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, di mana Lyman berada dan menempatkannya di bawah payung nuklir Rusia.

Moskow akan mempertahankan tanah yang telah direbutnya itu "dengan segenap daya dan seluruh kekuatan kita".

Sejauh ini, Rusia memiliki persenjataan atom terbesar di dunia, termasuk senjata nuklir taktis berdaya rendah yang dirancang untuk digunakan melawan tentara lawan.

Baca Juga: Wartawan Terkemuka Rusia Sobchak Tersandung Kasus Kriminal, Terancam Hukuman Penjara Selama Tiga Tahun

Sekutu utama Putin lainnya, termasuk mantan presiden Dmitry Medvedev, telah menyarankan Rusia untuk menggunakan bom nuklir, tetapi seruan Kadyrov yang paling mendesak dan eksplisit.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x