Analis militer Konrad Muzyka percaya eskalasi perang bisa terjadi setelah pengerahan unit yang jarang terlihat di garis depan perang.
Konrad Muzyka mengatakan pergerakan unit militer tidak berarti Rusia sedang bersiap untuk membongkar senjata nuklir di Ukraina.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina
Dia mengisyaratkan bahwa itu dapat digolongkan sebagai sinyal ke Barat bahwa Moskow meningkatkan perang.
Pasukan Roket Strategis (RVSN), cabang militer Rusia yang mengendalikan rudal nuklir dan merupakan bagian penting dari program nuklir Putin adalah salah satu program paling maju di dunia dan mereka dikenal menjalani latihan keras di musim gugur.
Vasily Kashin, seorang analis militer dan politik di Sekolah Tinggi Ekonomi di Moskow mengatakan: "Kami berada dalam situasi di mana keunggulan sumber daya dan persenjataan konvensional ada di pihak Barat."
"Tapi kekuatan Rusia didasarkan pada persenjataan nuklirnya," ujar dia yang dikutip Daily Star.
NATO mengirim catatan peringatan bahwa kapal selam nuklir Belgorod Rusia telah meninggalkan pangkalannya di Laut Putih di Rusia utara dengan kekhawatiran bahwa itu dapat digunakan untuk menguji drone nuklir bawah air Poseidon.
Drone dikatakan mampu melakukan perjalanan jarak yang luar biasa di bawah air serta memiliki kekuatan yang cukup untuk memicu tsunami nuklir yang berpotensi menenggelamkan kota-kota pesisir.***