Rusia Melobi untuk Pemungutan Suara Rahasia alih-alih Pemungutan Suara Publik di Majelis Umum PBB

- 6 Oktober 2022, 06:26 WIB
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berbicara saat anggota Dewan Keamanan PBB bersidang atas permintaan Rusia untuk membahas kerusakan dua pipa gas Rusia ke Eropa, di New York, AS, 30 September 2022.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berbicara saat anggota Dewan Keamanan PBB bersidang atas permintaan Rusia untuk membahas kerusakan dua pipa gas Rusia ke Eropa, di New York, AS, 30 September 2022. /REUTERS/Andrew Kelly

Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat provinsi yang diklaim telah dicaploknya, dan pasukan Ukraina telah merebut kembali ribuan mil persegi wilayah sejak awal September.

Langkah-langkah di PBB mencerminkan apa yang terjadi pada tahun 2014 setelah Rusia mencaplok Krimea Ukraina. Di Dewan Keamanan, Rusia memveto rancangan resolusi yang menentang referendum tentang status Krimea dan mendesak negara-negara untuk tidak mengakuinya.

Baca Juga: Inilah Cara Kerja dari Hadiah Nobel Perdamaian

Majelis Umum kemudian mengadopsi resolusi yang menyatakan referendum tidak sah dengan 100 suara mendukung, 11 menentang dan 58 abstain formal, sementara dua lusin negara tidak ambil bagian.

Rusia telah berusaha untuk mengurangi isolasi internasionalnya setelah hampir tiga perempat Majelis Umum memilih untuk menegur Moskow dan menuntutnya menarik pasukannya dalam waktu seminggu setelah invasi 24 Februari ke negara tetangga Ukraina.

Menjelang pemungutan suara oleh Majelis Umum pada bulan April untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia, Moskow memperingatkan negara-negara bahwa suara ya atau abstain akan dipandang sebagai "tidak bersahabat" dengan konsekuensi bagi hubungan mereka.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x