ZONA PRIANGAN - Runtuhnya Jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea dan Rusia membuat marah seorang senator Moskow, Alexander Bashkin.
Menurut Alexander Bashkin, serangan terhadap Jembatan Kerch sama artinya dengan deklarasi perang tanpa aturan.
Alexander Bashkin memastikan, pasukan Vladimir Putin akan memberi balasan yang memadai terhadap Ukraina.
Baca Juga: Warga Rusia Mulai Tersiksa, Serangan Rudal Ukraina Membuat Kota Belgorod Jadi Gelap Gulita
Seperti diketahui, pada Sabtu 8 Oktober 2022 terjadi ledakan dahsyat yang menghancukan bagian Jembatan Kerch dan menewaskan 3 orang.
Selama ini, Jembatan Kerch menjadi rute vital bagi Kremlin untuk memasok amunisi dan senjata bagi pasukan Vladimir yang bertempur di Provinsi Kherson, Ukraina.
Melihat adanya serangan terhadap Jembatan Kerch, Alexander Bashkin tidak hanya marah tapi juga bersumpah Ukraina akan mendapat balasan setimpal.
Dia berkata: "Ini adalah deklarasi perang tanpa aturan." Politisi itu menambahkan bahwa tanggapan Kremlin akan "memadai, sadar dan, mungkin, asimetris".
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui, pergerakan pejuang Kiev kini mendapat perlawanan keras pasukan Moskow.
Dikutip Express, Volodymyr Zelensky mengungkapkan, pertempuran sengit terjadi Kota Bakhmut. Pasukan Rusia masih berusaha mempertahankan kota itu.
Baca Juga: Pertahanan Pasukan Vladimir Putin di Lyman Runtuh, Pejuang Kiev Lanjutkan Serangan Merebut Kreminna
Presiden berkata: "Kami memegang posisi kami di Donbass, khususnya di arah Bakhmut, di mana sekarang sangat, sangat sulit, pertempuran yang sangat sulit."
Bakhmut terletak di jalan utama dua kota Sloviansk dan Kramatorsk, yang keduanya terletak di Donbass, wilayah Ukraina yang coba diduduki Rusia sepenuhnya.***