Pertemuan NATO di Brussels: 50 Negara Siap Membantu Ukraina dalam Menghadapi Serangan Udara Rusia

- 12 Oktober 2022, 20:17 WIB
Sebuah mobil terbakar di Kiev setelah serangan rudal Rusia./ *
Sebuah mobil terbakar di Kiev setelah serangan rudal Rusia./ * /Reuters/The Sun

ZONA PRIANGAN – Lebih dari 50 negara berkumpul di sela-sela pertemuan NATO di Brussels untuk membahas penguatan pertahanan udara Ukraina.

Bantuana untuk Ukraina dibicarakan setelah pasukan Vladimir Putin mengamuk degan menghujani sejumlah kota Ukraina dengan rudal jarak jauh.

Kota Kiev yang semula sudah aman, dikejutkan dengan sejumlah rudal. Bahkan selama dua hari, hujan rudal juga terjadi di Lviv, Odessa, Kharkiv, dan Zaporizhzhia.

Baca Juga: FSB Tangkap 8 Pelaku Peledakan Jembatan Kerch Krimea, Mereka Berasal dari Rusia, Ukraina, dan Armenia

Sistem pertahanan udara canggih dirancang untuk melindungi seluruh kota dari serangan udara pasukan Kremlin.

Serangan udara Moskow pada hari Senin menewaskan 19 orang di Ukraina, melukai lebih dari 100 dan melumpuhkan pasokan listrik di seluruh negeri.

Kemarin, Ukraina menerima yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T SLM yang dijanjikan Jerman untuk dipasok, kata sumber Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jerman yang dikutip Express.

Baca Juga: Tentara Ukraina Terus Maju ke Kota Kherson, Meledakkan Pasar dan Membunuh 100 Tentara Vladimir Putin

Rusia menyerang sekitar 30 persen infrastruktur energi Ukraina dalam serangan misilnya pada Senin dan Selasa, Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara.

Serangan rudal jarak jauh Rusia, disebutkan oleh Vladimir Putin sebagai tanggapan atas terjadinya ledakan di Jembatan Kerch Krimea.

Menanggapi ledakan itu, pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal massal terhadap kota-kota Ukraina, termasuk merusak pasokan listrik.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi pada hari Senin, Putin mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas ledakan Jembatan Krimea.

Putin menuduh serangan di Jembatan Kerch telah diorganisir oleh dinas rahasia Ukraina. Sebanyak 8 pelaku sudah ditangkap FSB.

Secara khusus, dia mengatakan dia telah memerintahkan serangan jarak jauh "besar-besaran" terhadap target energi, komando dan komunikasi Ukraina.

Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv

Serangan itu menggunakan rudal yang ditembakkan dari udara, laut dan darat, sebagai tanggapan atas apa yang dia gambarkan sebagai serangan teroris, termasuk ledakan hari Sabtu di Selat Kerch.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x