Takut Dibunuh Taliban, Mantan Pasukan Komando Afghanistan Tergoda Bergabung Grup Wagner Perang di Ukraina

- 1 November 2022, 17:05 WIB
Tentara bayaran Grup Wagner berpose di Popasna, sebuah kota yang terkepung di Ukraina timur.*
Tentara bayaran Grup Wagner berpose di Popasna, sebuah kota yang terkepung di Ukraina timur.* /Dailymail/Social Media/E2W

ZONA PRIANGAN - Takut dibunuh Taliban, mantan pasukan komando Afghanistan binaan Amerika Serikat mempertimbangkan untuk bergabung dengan Grup Wagner, Rusia.

Laporan intelijen, ketika Taliban berkuasa sejumlah pasukan komando Afghanistan melarikan diri ke Iran, selaku sekutu Rusia.

Keberadaan mereka di Iran didekati Grup Wagner, yang menjanjikan gaji dan perlindungan. Cuma syaratnya mereka harus mau bertempur di Ukraina mendukung pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Prajurit Chechen Tangkapi Tentara Ukraina, Ramzan Kadyrov Bangga Putranya Memberi Hadiah 3 Tawanan

Ribuan mantan pasukan komando yang melarikan diri ke Iran setelah penarikan AS yang kacau tahun lalu sedang tergoda menjadi "Legiun Asing" Rusia.

Godaan terhadap mantan pasukan komando Afghanistan dikonfirmasi oleh tiga Jenderal Afghanistan, lapor Express.

Abdul Raof Arghandiwal menjelaskan: "Mereka tidak ingin berperang - tetapi mereka tidak punya pilihan."

Baca Juga: Serangan Ukraina ke Kota Shebekino Rusia Menghancurkan Sekolah, 2 Warga Belgorod Tewas dan 14 Orang Terluka

Selusin atau lebih pasukan komando di Iran dengan siapa dia mengirim sms paling takut dideportasi, jelasnya.

Arghandiwal menambahkan: "Mereka bertanya kepada saya, 'Beri saya solusi. Apa yang harus kami lakukan? Jika kami kembali ke Afghanistan, Taliban akan membunuh kami.”

Perekrutan dipimpin oleh tentara bayaran Rusia yang terkenal, Wagner Group, katanya.

Jenderal lain, Hibatullah Alizai, panglima tentara Afghanistan terakhir sebelum Taliban mengambil alih, mengatakan upaya itu juga dibantu oleh mantan komandan pasukan khusus Afghanistan yang tinggal di Rusia dan berbicara bahasa tersebut.

Baca Juga: Dua Teroris Bantai Tentara Rusia yang Sedang Latihan Senjata Api di Pangkalan Militer Belgorod

Rekrutmen Rusia mengikuti peringatan berbulan-bulan dari tentara AS yang bertempur dengan pasukan khusus Afghanistan bahwa Taliban berniat membunuh mereka dan bahwa mereka mungkin bergabung dengan musuh AS untuk tetap hidup atau karena marah dengan mantan sekutu mereka.

Laporan kongres Partai Republik pada bulan Agustus secara khusus memperingatkan bahaya bahwa pasukan komando Afghanistan - dilatih oleh US Navy SEAL dan ARMY Green Baret - dapat memberikan informasi tentang taktik AS kepada kelompok Negara Islam, Iran atau Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x