Sergey Lavrov yang Mewakili Vladimir Putin Masuk Rumah Sakit di Bali, Kremlin: Itu Berita Palsu

- 14 November 2022, 21:19 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat berbicara di PBB.*
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat berbicara di PBB.* /John Angelillo/UPI

ZONA PRIANGAN - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dilaporkan masuk Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali, Indonesia.

Sergey Lavrov yang mewakili Vladimir Putin di KTT G20 mengalami gangguan kesehatan setibanya di Bandara Ngurah Rai.

Namun kondisi kesehatan Sergey Lavrov kembali membaik setelah mendapat perawatan dari tim medis. Dia dalam tekanan saat menghadapi kecaman dari peserta KTT G20, terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Khawatir Saat KTT G20 Digelar di Bali Indonesia, Rusia Melakukan Serangan Besar-besaran

Wayan Koster, Gubernur Bali, mengatakan Lavrov "segera dikembalikan" setelah memasuki fasilitas untuk pemeriksaan kesehatan.

Namun informasi masalah kesehatan Sergey Lavrov yang dirawat di rumah sakit dibantah oleh Kremlin yang menyebut itu merupakan berita palsu.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan tentang laporan itu: "Ini, tentu saja, adalah puncak pemalsuan."

Baca Juga: Vladimir Putin Takut Rencana Pembunuhan, Kemungkinan Tidak Menghadiri Pertemuan KTT G20 di Bali Indonesia

Lavrov telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Moskow sejak 2004, dan merupakan sekutu setia Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia dipahami sebagai pengganti Putin di KTT, yang dimulai pada hari Selasa 15 November 2022, lapor Express.

Para pemimpin dunia berkumpul di Bali, termasuk Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden AS Joe Biden, dan Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: Komentar Lucu Warga Moskow, jika Ukraina Menyerang Rusia yang Tersisa Hanya Vladimir Putin di Bunkernya

Rishi Sunak, yang tiba di Bali pagi ini, menyebut Rusia sebagai "negara nakal", menambahkan kursi Putin akan "tetap kosong".

Putin telah menghadapi kecaman global dari pihak-pihak yang berkumpul di Indonesia minggu ini atas berlanjutnya invasi Rusia ke Ukraina.

Sunak berkata: "Orang yang bertanggung jawab atas begitu banyak pertumpahan darah di Ukraina dan perselisihan ekonomi di seluruh dunia tidak akan ada di sana untuk menghadapi rekan-rekannya."

Baca Juga: Tentara Ukraina Bantai 30 Prajurit Kremlin yang Tertinggal di Kherson, Dua Helikopter Rusia Meledak

Dia menambahkan: "Kami tidak akan membiarkan masa depan ekonomi kami disandera oleh tindakan negara nakal - dan sekutu kami juga tidak."

Sunak sebelumnya mengatakan dia akan "memanggil rezim Putin" dalam kesempatan pertama bagi Inggris untuk membahas invasi Ukraina dengan pejabat Rusia secara langsung.

KTT dua hari, mulai Selasa, akan melihat Presiden Joe Biden bertemu dengan pemimpin China Xi Jinpin untuk pertama kalinya sejak dia memasuki Gedung Putih hampir dua tahun lalu.

Baca Juga: Kherson Tetap Bergolak, Rusia dan Ukraina Saling Tembak, 56 Prajurit Moskow Ditawan 14 Lainnya Tewas

Hubungan China-AS menjadi semakin tegang, termasuk terkait Taiwan, yang menurut beberapa pakar dapat menjadi sasaran Beijing setelah invasi Rusia ke Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x