Network
“Pada saat yang sama, ini merupakan pengingat sebagai tanggung jawab kita untuk peduli pada planet kita dan merefleksi di mana kita masih memiliki penurunan komitmen pada yang lain,” tambahnya, seperti dilansir laman DailyMail.co.uk.
Populasi dunia kini tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat sejak 1950, dengan kecepatan turun di bawah 1 persen pada 2020.
Baca Juga: Sumur Barhut Dikenal Sebagai Lubang Neraka, Warga Yaman Takut Adanya Ular Besar dan Dihuni Jin
Proyeksi terakhir oleh PBB ini menyebutkan bahwa populasi dunia bisa tumbuh sekitar 8,5 miliar pada 2030 dan 9,7 miliar pada 2050.
Ini merupakan proyeksi untuk mencapai puncaknya sekitar 10,4 miliar selama 2080-an dan masih pada level itu sampai 2100.
Prospek Populasi Dunia 2022 mengungkapkan kesuburan telah turun yang ditandai pada dekade baru-baru ini untuk banyak negara.
Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet
Saat ini, dua per tiga populasi global tinggal di negara atau kawasan di mana kesuburan di bawah 2,1 kelahiran per wanita. Populasi 61 negara diproyeksikan menurun 1 persen antara 2022 dan 2050.
Lebih dari setengah dari proyeksi peningkatan populasi global hingga 2050 akan terkonsentrasi pada delapan negara: Republik Demokratik Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina dan Republik Tanzania.
Negara-negara Afrika sub-Sahara berkontribusi lebih dari setengah peningkatan populasinya pada 2050.***
