ZONA PRIANGAN - Meledaknya rudal di Desa Przewodów Polandia menimbulkan polemik antara NATO, Rusida dan Ukraina.
Hasil investigasi sementara, rudal yang meledak di Polandia itu dari jenis S300 buatan Rusia dari tahun 1970-an.
Tapi Presiden Polandia Andrzej Duda tidak memiliki bukti, dari mana rudal tersebut ditembakkan, Rusia atau Ukraina.
Baca Juga: Dampak Ledakan HIMARS Mengerikan, Mayat Pasukan Vladimir Putin Bergelimpangan di Hangar Balakliia
Semula tuduhan diarahkan ke militer Moskow sebagai pihak yang bertanggung jawab, yang langsung dibantah Kremlin.
Belakangan, ada kemungkinan rudal itu ditembakan militer Ukraina sebagai upaya pertahanan diri dari rudal jelajah Vladimir Putin.
Negara anggota NATO yang melakukan pertemuan darurat, cenderung menyimpulkan rudal itu berasal dari Ukraina tapi tidak menyalahkannya.
Kesimpulan NATO itu membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sedikit gusar dan menolak bertanggung jawab atas insiden itu.
Zelensky terus bersikeras bahwa rudal itu milik Rusia, menunjuk pada laporan intelijen dan militer Ukraina.
"Laporan malam kepada saya secara pribadi, dari Komandan Angkatan Udara hingga panglima tertinggi [militer Ukraina] Zaluzhny", yang katanya menegaskan "bahwa itu bukan misil kami," ujarnya.
Presiden menambahkan: "Tidak masuk akal bagi saya untuk tidak mempercayai mereka, saya telah melalui perang dengan mereka."
Zelensky mengatakan bahwa jika beberapa "puing-puing membunuh orang-orang ini, kami harus meminta maaf", tetapi menyerukan penyelidikan sebelum keputusan dibuat.
Menurut laporan lokal Polandia yang dikutip Express, kedua korban adalah pekerja pertanian berusia 60-an.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjelaskan bahwa insiden itu "bukan kesalahan Ukraina", karena penembakan rudal itu adalah "akibat langsung" dari invasi Vladimir Putin.
NATO, Amerika Serikat dan Warsawa semua menyatakan bahwa sementara laporan awal menyarankan rudal itu ditembakkan dari Rusia, mereka sekarang percaya asal rudal itu kemungkinan dari Ukraina sebagai tindakan defensif terhadap serangan udara Rusia.
"Analisis awal kami menunjukkan bahwa insiden itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina dari serangan rudal jelajah Rusia," pungkas Jens Stoltenberg.***