Menurut intelijen Ukraina, Rusia bersiap untuk melakukan serangan teroris terhadap fasilitas infrastruktur penting di Belarus dalam upaya untuk menyeret negara itu ke dalam perang.
Belarus telah menjadi satu-satunya pendukung Putin melalui invasi tetangganya, dan diyakini telah membantu militer Rusia sambil tetap netral secara resmi dalam konflik tersebut.
Awal tahun ini, dikabarkan bahwa Kremlin sedang melobi Presiden Alexander Lukashenko untuk bergabung dalam invasi sebagai bagian dari koalisi dalam upaya sia-sia untuk memberikan legitimasi perang.
Komando militer Ukraina telah meminta warga Belarus untuk memantau potensi orang dan kendaraan yang mencurigakan di dekat infrastruktur mereka, dan memberi tahu dunia jika pihak berwenang tidak mengambil tindakan.***