Dahsyatnya Kekuatan Artileri Ukraina Dibuktikan dengan Menghancurkan Markas Besar Rusia di Bandara Kherson

- 28 November 2022, 15:27 WIB
Bandara Kherson rata dengan tanah saat pasukan Ukraina mendesak Rusia mundur.
Bandara Kherson rata dengan tanah saat pasukan Ukraina mendesak Rusia mundur. /The Sun/Chris Eades

ZONA PRIANGAN - Kekuatan artileri jarak jauh baru milik Ukraina dibuktikan dengan pembantaian di bandara Kherson – di mana penjajah Rusia membangun markas besar.

Batu bata dan serpihan logam yang hancur dari bangunan terminal yang hancur berserakan ratusan meter di sepanjang area tempat penumpang biasa menaiki penerbangan Ryanair.

Pasukan Rusia yang ketakutan menyebarkan ranjau anti-tank dan menggali parit di seberang jalan dalam upaya untuk melindungi posisi mereka dari serangan balik yang dahsyat.

Baca Juga: Perang Gerilya Muncul di Luhansk, Donetsk dan Krimea, Terinspirasi Keberhasilan Pejuang Kiev Merebut Kherson

Deretan pesawat yang rusak dan helikopter yang ditinggalkan menghadap ke parit dan galian Rusia yang ditinggalkan.

Pembela heroik Ukraina menggunakan roket jarak jauh AS dan Inggris untuk menggempur posisi Rusia di pinggiran kota selatan yang berharga itu, tulis The Sun, 28 November 2022.

Mayor Valentine, seorang insinyur tempur Ukraina, mengatakan ratusan tentara Rusia tewas dalam pemboman.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

"Ini akan sangat menakutkan di sini," katanya.

Dia memimpin regu penjinak bom khusus menjelajahi tempat kejadian untuk mencari persenjataan yang tidak meledak.

Pasukan Rusia menggali lubang untuk melindungi tank dan truk mereka.

Baca Juga: Momen Mengenaskan bagi Putin Saat Tentara Rusia Kibarkan Bendera Putih Menyerah pada Pasukan Ukraina

Bangkai kapal yang tidak bisa bersembunyi diderek ke tempat penyelamatan terdekat di mana senjata artileri howitzer Rusia berada beberapa meter dari roket Grad yang tidak terpakai dan setengah lusin peluru artileri.

Menteri Pertahanan Putin Sergei Shoigu memerintahkan penarikan yang memalukan setelah para komandan mengatakan mereka tidak bisa lagi menjaga pasokan pasukan mereka.

Puluhan ribu orang Rusia mundur ke tepi timur sungai Dnipro pekan lalu.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x