Amerika Serikat juga menyatakan kekhawatiran atas 'kemitraan militer berskala besar' antara Rusia dan Iran, menggambarkannya sebagai 'berbahaya' bagi Ukraina, tetangga Iran, dan dunia yang lebih luas.
Washington mengatakan kemarin bahwa pihaknya mengirim lagi £231 juta bantuan militer untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina terhadap drone.
John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, menyatakan keprihatinan tentang 'kemitraan pertahanan yang semakin dalam dan berkembang' antara Iran dan Rusia dan mengatakan AS akan mencoba mengganggunya.
Woodward mengatakan Inggris 'hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara [dan] negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena kelebihan stok mereka jelas berkurang'.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Menanti Kejutan Maroko Berikutnya di Semifinal Menantang Juara Bertahan Prancis
Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO, kemarin memperingatkan bahwa konflik itu bisa lepas kendali menjadi perang antara Rusia dan aliansi Barat.
'Jika ada yang salah, mereka bisa menjadi sangat salah,' tambahnya. 'Ini adalah perang yang mengerikan di Ukraina.
“Ini juga perang yang bisa menjadi perang besar yang menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia. Kami bekerja setiap hari untuk menghindari itu," jelasnya.***